halaman7.com – Aceh Besar: Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menuntaskan Pendidikan 257 bintara baru yang akan ditempatkan di seluruh daerah di Aceh.
Kapolda Aceh, Irjen Achmad Kartiko percaya dan berharap 257 bintara polisi yang baru dilantik bisa menjadi role model, ikon kebhinekaan, toleransi, antikorupsi, dan anti narkoba.
Kapolda juga menekankan agar penerus kepolisian itu untuk terus belajar. Karena telah dipercaya sebagai insan bhayangkara dan pejuang kemanusiaan.
“Selamat telah berhasil mengikuti pendidikan. Semoga rekan-rekan semuanya menjadi orang-orang yang tercerahkan,” ujar Kapolda saat pelantikan 257 bintara baru Polda Aceh itu di SPN Seuawah, Rabu 18 Desember 2024.
Dikatakan, harus disadari, menjadi polisi adalah suatu panggilan atau jalan hidup. Di mana pekerjaannya baik pikiran, perkataan, dan perbuatannya menunjukkan sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban, dan pejuang kemanusiaan.
Kapolda meminta bintara remaja itu menjaga nama baik lembaga pendidikan tempat mereka dididik dan dilatih serta menjaga nama baik institusi Polri. Keutamaan bagi polisi adalah bagi kemanusiaan, keteraturan sosial, dan peradaban, sehingga bisa menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban, dan pejuang kemanusiaan.
Polisi sebagai penjaga kehidupan ditunjukkan bagaimana polisi bertindak profesional, cerdas, bermoral, dan modern dan mampu mendukung, melindungi, dan melayani masyarakat.
“Dalam konteks inilah polisi tidak melakukan hal-hal yang kontra produktif, tidak melakukan pemerasan, tidak menerima suap, dan tidak menjadi backing kegiatan illegal,” tegas Kapolda.
Lalu, Polisi sebagai pembangun peradaban, maksudnya polisi adalah penegak hukum dan keadilan untuk menyelesaikan konflik secara beradab. Termasuk mencegah agar jangan terjadi konflik yang lebih luas, memberikan perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada korban dan para pencari keadilan.
“Terakhir, polisi sebagai pejuang kemanusiaan, di mana polisi di dalam pemolisiannya adalah untuk mengangkat harkat dan martabat manusia,” tuturnya.[ril | Antoedy]