halaman7.com – Langsa: Ratusan mahasiswa Unsam Langsa melakukan aksi demo dengan membakar ban di gedung DPRK Langsa, Senin 24 Februari 2025.
Hal ini terkait pemerintah yang dinilai telah mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat dan kekisruhan yang terjadi di internal DPRK serta isu sosial yang sedang marak di Kota Langsa.
Kedatangan massa ini dikawal ketat aparat kepolisian dari Polres Langsa. Meski sempat terhadang aparat, para pendemo berhasll masuk dan melakukan aksinya di halaman gedung DPRK Langsa dengan berorasi dan membakar ban.
Kedatangan mahasiswa, ingin menyampaikan persoalan yang hari ini sedang marak terkait pemerintah yang dinilai telah mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Termasuk terkait kekisruhan yang terjadi di internal DPRK serta isu sosial yang sedang marak di Kota Langsa.
“Kami hadir di gedung DPRK Langsa, untuk menyampaikan beberapa persoalan sebagai rasa kepedulian kami, dengan kondisi Kota Langsa, terutama kasus di internal DPRK Langsa yang sampai hari ini tidak kunjung selesai,” sebut Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Unsam, Teuku Muhammad Akrim Saputra dan Presiden Mahasiswa, Ryan Ramadhana dalam orasinya.
Mahasiswa juga menyoroti, persoalan banyaknya gepeng di Kota Langsa dan penganiayaan pelajar wanita oleh oknum ASN.
“Permasalahan internal DPRK dengan sampai terjadinya penyegelan ruang ketua dewan. Kami tidak tahu hanya gara-gara kepentingan pribadi di internal DPRK Langsa, kepentingan rakyat jadi terabaikan. Harusnya dewan mengurusi kepentingan rakyat, ini tidak,” teriak mahasiswa.
Usai mendengarkan orasi mahasiswa, Ketua DPRK Langsa, Melvita Sari didampingi beberapa anggota DPRK Langsa, Sri Keumala, Saefullah, Ngatiman dan Dedi Syahputra duduk bersama dengan para mahasiswa untuk membahas jalan keluar petisi yang disampaikan.
Di hadapan para mahasiswa Melvita Sari mengatakan, merupakan awal tahun yang spesial bisa berkumpul dari latar belakang pendidikan.
“Terima kasih dan apresiasi yang telah dengan sepakat kita bersama-sama mengoreksi permasalahan nasional dan daerah. Kami yakin, kalian putra/putri terbaik Kota Langsa dan daerah masing-masing, kalian lah yang peduli menjadi pahlawan permasalahan ini,” kata Melvita.
Melvita menerima petisi para mahasiswa yang menuntut revisi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, mendesak RUU perampasan aset, menuntut penyelesaian internal DPRK, kasus eksploitasi anak, kasus pemukulan siswi oleh ASN.
“Kelima petisi ini kami terima dan menyepakati. Terhadap internal DPRK Langsa akan terus mengupayakan poltical will untuk semua anggota DPRK Langsa dalam waktu sesingkat-singkatnya. Berikan kami waktu dan ruang untuk menyelesaikan permasalahan ini,” sebutnya.[ril | Antoedy]