Catatan: Iranda Novandi
KALI ini kita beranjak ke Kota dingin, Takengon. Takengon merupakan salah satu ibukota kabupaten induk dari empat kabupaten yang ada di daerah wilayah tengah Aceh. Dari Aceh Tengah, kemudian di belah menjadi dua kabupaten yakni Aceh Tenggara, yang mencakupi daerah Kutacane hingga ke Blangkejeren.
Kemudian, Aceh Tenggara kembali dimekarkanmen jadi dua kabupaten, yakni Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo Lues. Sedangkan, Aceh Tengah sendiri kemudian dimekarkan lagi dengan menambah kabupaten baru yakni Bener Meriah.
Nah..sampai disitu saja kilas balik tentang kabupaten penghasil kopi Arabika terbesar Indonesia ini. Selanjutnya, kita mau berkunjung ke Masjid Ruhama Takengon yang merupakan masjid raya yang terdapat di jantung kota Takengon, sebagai ibukota Kabupaten Aceh Tengah tersebut.
Masjid yang telah berusia 56 ini, didirikan pada 1969, di atas tanah wakaf seluas 1.250 meter persegi. Sejak didirikan masa Bupati Aceh Tengah ke 8, yakni M Isa Amin. Sejak didirikan, sudah berulang kali dilakukan renovasi.
Masjid berdaya tampung 2.000 jamaah, kerab dijadikan pusat kegiatan sosial keagamaan. Bahkan pada 1983 pernah diselenggarakan MTQ tingkat provinsi Aceh di sini.
Suku Gayo adalah suku tertua di Aceh yang merupakan penduduk asli yang mediamin wilayah dataran tinggi Gayo. Maka tak mengherankan, bila dibagian dalam masjid terdapat mural bernuansa gayo dan diperindah dengan barisan kaligrafi yang cantik.
Kentalnya sentuhan etnik Gayo juga bisa dilihat dibagian kubah utama masjid dan dipadu dengan kubah-kubah kecil yang berwarna kuning ke emasan. Sedanngkan pada mihrab utama dihiasi kaligrafi islami yang cantik dengan tulisan juga berwarna kuning emas.
Nah.. bila pembaca halaman7.com, berkunjung ke Takengon, pastikan singgah dan shalat dimasjid ini. Ber-wudhuk-lah dengan dinginnya air dari bumi “sekeping tanah surga” ini. Lagi pula, untuk mencari masjid ini tidaklah sulit, karena letaknya persis di tengah kota. Berdekatan dengan Pendopo Bupati Aceh Tengah, Kantor Bupati Aceh Tengah serta Mapolres Aceh Tengah pula.
Jika ingin merasakan sensasi Ramadhan di bumi Gayo, maka rasanya belum lengkap, bila belum bersujud di Masjid Ruhama ini. In Sha Allah, kasih sayang Allah akan melimpah kepada siapapun yang sujud disini.
Sesuai namanya, Ruhama yang dalam bahasa arab berarti Kasih Sayang.[]