Mahasiswi Abdya Tewas Gantung Diri di Darussalam

Anggota Polsek Darussalam dan warga evakuasi mahasiswa yang gantung diri.[FOTO: h7 - dok polsek]

halaman7.com – Banda Aceh: Mahasiswi asal Abdya berinisial ISJ (19 tahun) ditemukan tewas di rumahnya di Gampong Lampeudaya, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Jumat 11 April 2025 malam.

Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan selembar kain di kamarnya. Jasadnya ditemukan sejumlah saksi sekitar pukul 21.30 WIB.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono melalui Kapolsek Darussalam, Iptu Adam Maulana mengatakan, jasad korban awalnya ditemukan seorang teman spesialnya berinisial MHH (20 tahun) yang juga asal Abdya.

Ternyata sejak siang hari saksi MHH memang mencari keberadaan korban. Namun tak diketahui meski sempat beberapa kali dihubungi via telepon.

“Saksi berinisiatif mendatangi rumah korban dan menemukan korban tergantung di teralis jendela kamar dengan selimut di lehernya,” ujar Iptu Adam, Sabtu 12 April 2025.

Mengetahui hal tersebut, MHH pun langsung melapor ke warga sekitar yang diteruskan ke perangkat gampong serta aparat keamanan setempat.

Polisi yang menerima laporan langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dibarengi penyelidikan.

“Kita temukan barang bukti selimut yang digunakan sebagai tali gantungan, satu unit handphone serta kartu identitas. Juga ada sebuah koper yang diduga digunakan sebagai pijakan,” jelasnya.

Dikatakan, saat kejadian, seluruh pintu rumah korban juga terkunci dari dalam. Diduga kuat memang bunuh diri, namun masih dalam penyelidikan lanjut.

Saat ini jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh untuk divisum. Sementara, polisi masih menangani lanjut kasus ini.

“Kasus ini masih dalam penanganan lanjut, untuk lokasi kejadian sudah kita amankan. Kita juga berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Polresta Banda Aceh,” pungkasnya.

Baca Juga  Genk Kampung Tengah Diamankan Polisi

Beri Pemanahaman

Pasca kejadian ini, Kapolsek Darussalam, Iptu Adam Maulana, memberikan penjelasan kepada keluarga korban di RSU ZA Banda Aceh pada Sabtu 12 April 2025, pagi.

“Kami harus memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada pihak keluarga korban yang telah hadir di rumah sakit. Terkait dengan kejadian yang menimpa ISJ,” tutur Iptu Adam.

Dari beberapa penjelasan yang telah disampaikan, pihak keluarga korban menerima keadaan atas musibah yang menimpa ISJ. Selanjutnya jenazah dibawa ke kampung halamannya dan tidak melanjutkan otopsi.

Pandiari, salah satu dari pihak keluarga ISJ, meminta kepada Kapolsek Darussalam, agar kejadian tersebut dapat di dalami secara profesional dan transparan. Sehingga nantinya pihak keluarga khususnya orangtua korban mendapatkan kepastian dari hasil penyelidikan yang telah didalami pihak Polsek Darussalam.

Kami meminta kepastian penyelidikan kematian keluarga kami. Lakukan lidik secara profesional dan sampaikan secara transparan kepada keluarga. Agar tidak ada yang ditutupi,” pinta Pandiari.

Menanggapi permintaan pihak keluarga, Kapolsek Darussalam mengatakan akan melakukan penyelidikan dari kasus tersebut dengan transparan dan professional. Sehingga hasil dari penyelidikan sesuai dengan SOP yang berlaku.  Nantinya apapun hasil yang didapatkan akan disampaikan kepada pihak keluarga korban khususnya orang tua dari ISJ.

“Perlu diketahui, pihak keluarga tidak berkenan melakukan otopsi, sehingga surat penolakan telah ditandatangani oleh pihak keluarga,” pungkas Iptu Adam.[ril | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *