SIAPA bilang tujuh lapis pertahanan zionis Isarel tak bisa ditembus senjata secanggih apapun. Buktinya, perang terbuka antara Iran vs Israel dalam sepekan terakhir ini, membuat negara Zionis tersebut tak mampu berbuat banyak.
Hanya dengan senjata canggih seperti rudal balestik saja, Israel sudah kocar-kacir bagai tak ada harga diri. Tak cukup sampai disitu, sejak dua hari terakhir, Iran melepas rudal lawas yang bernama Sijjil, membuat Tel Aviv, ibukota Israel bagai di gerbang neraka.
Sehebat apakah rudal seijjil tersebut.
Berikut spesifikasi Teknis Inti Rudal Sijjil sebagaimana dilansir dari sindonews.com
Rudal Sijjil adalah rudal balistik jangka menengah dua tahap, dengan karakteristik umum sebagai berikut:
Panjang: ± 18 m Diameter: 1,25 m
Bobot peluncur penuh (launch weight): 23.600 kg
Muatan hulu ledak: 700 kg (hingga 1.000 kg, tergantung varian)
Jangkauannya diperkirakan antara 2.000 hingga 2.500 km, dengan beberapa laporan menyebut hingga 2.900 km dalam kondisi pengujian tertentu.
Kecepatan saat reentry ke atmosfer diperkirakan mencapai Mach 12–13 atau sekitar 14.000–15.000 km/jam.
Untuk akurasi, klaim Iran menyebut memiliki CEP (Circular Error Probable) sekitar 50 meter, meskipun sebagian besar analisis menilai kisaran realnya berkisar antara 50-250 m, tergantung kondisi.

- Peluncuran Cepat dan Mobilitas Tinggi Dengan menggunakan bahan bakar padat dan platform mobile, rudal ini bisa dipindahkan dan disembunyikan hingga saat peluncuran, mengurangi kemungkinan serangan udara atau intelijen musuh.
- Dua Tahap, Jangkauan Maksimum Tahap kedua memungkinkan jangkauan lebih jauh hingga mencapai Israel dalam waktu kurang dari tujuh menit jika diluncurkan dari dasarnya di Natanz.
- Varian Masa Depan dan Pengembangan Rumor tentang Sejil‑3 menyebutkan potensi jangkauan hingga 4.000 km dan struktur tiga tahap, meski belum dikonfirmasi secara independen. Ini menunjukkan ambisi Iran untuk mencapai kemampuan semacam ICBM.
- Aplikasi Konflik Terkini: Iran–Israel Rudal Sijjil telah digunakan Iran selama eskalasi konflik baru-baru ini dengan Israel. Sebagai contoh, dalam gelombang serangan pada 16 Juni 2025, Iran dilaporkan meluncurkan rudal jarak jauh, termasuk Sijjil, ke beberapa kota besar Israel seperti Tel Aviv, Petah Tikva, dan Haifa, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan material.
Serangan tersebut merupakan respons atas operasi udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni 2025, yang terbukti memukul Iran secara signifikan, menewaskan ratusan orang, namun juga memicu balasan rudal dari Teheran. Meski sistem penghancuran rudal Israel (Iron Dome, Arrow‑4, dan lainnya) berhasil mencegat sebagian besar ancaman sirt‑level, rudal Sijjil dengan kecepatan tinggi dan manuver terminal tetap memiliki peluang menipu pertahanan udara, hanya menyebabkan pecahan yang merusak kendaraan dan infrastruktur ringan.
- Pengaruh Strategis dan Perimbangan Kekuatan Serangan rudal Sijjil menunjukkan Iran tetap mempertahankan ketahanan strategis tingkat tinggi meski mengalami kerugian di pangkalan, fasilitas peluncuran, dan infrastruktur terkait rudal oleh serangan Israel yang menargetkan 30–40% stok rudal dan 40% peluncur.
Penembakan Sijjil, yang mencapai Israel berulang kali, menjadi sinyal kuat bahwa Iran tidak runtuh walau diserang Israel, dan hal ini memaksa Israel serta sekutunya (Amerika Serikat dan Uni Eropa) untuk terus meningkatkan kesiapan pertahanan dan mengambil langkah diplomatik agar konflik tak melebar.
- Keterbatasan dan Tantangan Meski berteknologi tinggi, Sijjil juga dirundung beberapa keterbatasan: Navigasi & kontrol: Rudal bahan padat lebih sulit dikendalikan, sehingga butuh sistem pemandu kompleks yang tidak selalu dibuka secara publik.
Jumlah terbatas: Iran mungkin memiliki beberapa lusin hingga ratusan Sijjil, jadi penggunaannya disikapi hati-hati agar cadangan tidak cepat habis. Kerentanan terhadap serangan awal: Bila peluncur dan fasilitas diserang lebih dulu (seperti terjadi pada Oktober 2024), Iran bisa kehabisan stok sebelum rudal digunakan.
- Pandangan Analitis dan Implikasi Regional Beberapa analis Israel dan Barat menyebut Sijjil sebagai ikon kemajuan teknologi Iran yang menandakan kemampuan solid‑fuel asli dan independen, bukan hanya tiruan dari teknologi asing.
Karena jangkauannya yang jauh dan kesiapan cepat, Sijjil menjadi elemen deterrent atau pencegahan strategis Iran terhadap serangan. Sementara itu, bagi Israel, ancaman ini memaksa percepatan program pertahanan rudal mereka, termasuk Arrow‑4 dan sistem radar canggih.
- Masa Depan Potensial Rudal Sijjil adalah representasi puncak dari evolusi sistem rudal balistik Iran: menggunakan bahan bakar padat, jangkauan mencapai Israel dan sekitarnya, serta dibarengi kemampuan lanjut seperti manuver terminal dan potensi membawa hulu ledak berat atau nuklir.
Kendati ideal untuk menimbulkan guncangan ekonomi dan politik musuh, penggunaannya terbatas oleh inventori, target prioritasi, dan respons lingkungan, sementara pihak Israel dan sekutunya terus memperkuat sistem antidoter untuk menetralkan ancaman ini.
Secara keseluruhan, Sijjil membawa Iran ke level berikutnya dalam persenjataan strategis, menciptakan dinamika kekuatan yang kompleks dengan Israel, dan memaksa intervensi diplomatik global. Rudal ini merupakan simbol kemampuan militer Iran modern, tersedia cepat, mematikan, dan berpotensi menjadi pion dalam perang teknologi global.[]

















