halaman7.com – Banda Aceh: Satu kabar membanggakan datang dari RSIA Cempaka Az-Zahra. Tim medis rumah sakit ini berhasil menangani kasus medis yang sangat langka, yakni agenesis vagina dengan anus ektopik, hipoplasia uterus-cervix pada wanita dewasa.
Kondisi ini terjadi ketika seorang wanita terlahir tanpa saluran kelamin (vagina), rahim yang kurang berkembang (sangat kecil) dan letak anus tidak pada tempatnya (area perineum).
Kelainan bawaan duktus muller secara keseluruhan terjadi pada 0.1 s.d 7 persen dari populasi dengan berbagai variasi anomali. Di Aceh, sejak 2021 uroginekologi mulai dikembangkan terdapat beberapa kasus kongenital serupa sudah dilaksanakan, dan ini salah satu yang paling kompleks. Karena letak uretra dan anus yang sangat berdekatan dengan absen nya liang vagina.
Keberhasilan ini lahir dari kerja sama tim dokter spesialis uroginekologi RSIA Cempaka Az-Zahra, dr Roziana MKed SpOG Subsp UroginRe, dokter spesialis uroginekologi RSCM Jakarta, Dr dr Tyas Priyatini SpOG SubSp UroginRe. dokter spesialis uroginekologi RS Djamil Padang, dokter spesialis uroginekologi RS M dr Wael Oemar, dan dokter spesialis uroginekologi RS Persahabatan Jakarta, dr Yulia Margaretha SpOG Subsp UroginRe, yang melakukan operasi rekonstruksi dengan penuh kehati-hatian.
Bagi pasien, prosedur ini bukan hanya tindakan medis, melainkan juga titik balik kehidupan yang membawa harapan baru setelah bertahun-tahun menghadapi keterbatasan fisik dan tekanan emosional.
“Kasus agenesis vagina bukan hanya tantangan medis, tetapi juga tantangan psikologis bagi pasien. Dengan keberhasilan operasi ini, kami berharap pasien dapat menjalani hidup baru dengan lebih percaya diri dan bermakna,” ungkap salah satu dokter yang tergabung dalam tim operasi. Jumat 19 September 2025.
Direktur RSIA Cempaka Az-Zahra, Dr dr Putri Ilham Sari MARS turut memberikan apresiasi atas dedikasi tim medis.
“Keberhasilan ini menjadi bukti nyata, RSIA Cempaka Az-Zahra berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan yang modern, berkualitas, dan penuh kepedulian. Kami ingin masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan, karena kelainan apapun akan lebih baik jika dideteksi dan ditangani sejak dini,” ujarnya, Jumat 19 September 2025.
Kasus langka ini menjadi momentum penting bagi dunia medis di Aceh, sekaligus bukti bahwa pelayanan kesehatan di daerah mampu menjawab tantangan medis tingkat tinggi.
RSIA Cempaka Az-Zahra mengajak seluruh masyarakat untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, karena dari deteksi dini, harapan baru bisa selalu ditemukan.[ril | red 01]