halaman7.com – Banda Aceh: Anggota DPR Aceh dari Fraksi Demokrat, Nora Idah Nita, menegaskan antrian panjang di SPBU pasca bencana banjir Aceh telah menghambat mobilitas masyarakat, relawan, dan distribusi bantuan.
Kondisi ini tidak boleh dibiarkan dan harus direspons sebagai situasi darurat energi di wilayah terdampak.
“Saya menuntut langkah cepat dan terukur dari Pertamina. Aceh sedang dalam masa pemulihan, dan ketersediaan BBM adalah syarat mutlak agar roda bantuan dan aktivitas masyarakat tidak berhenti,” tegas Nora, Kamis 4 Desember 2025.
Untuk itu, Nora mendorong Pertamina segera mengaktifkan mekanisme darurat BBM melalui Perluasan Penyaluran BBM ke Pertashop/Pertamini Mitra dengan Skema Kontrol Harga, Pertamina diminta mempercepat suplai BBM ke seluruh Pertashop dan Pertamini mitra di daerah terdampak. Sehingga SPBU tidak menjadi satu-satunya titik pelayanan. Mekanisme kontrol harga wajib diterapkan agar tidak terjadi spekulasi atau kenaikan liar selama masa darurat.
Nora menegaskan solusi ini adalah langkah minimal yang harus dilakukan untuk mengurai kemacetan dan masyarakat Aceh tidak mengantri sampai tengah malam di semua SPBU.
“Semua pihak tidak boleh menunggu. Sayang masyarakat, mereka tidak punya pilihan. Saya meminta pemerintah daerah, kepolisian, dan Pertamina untuk berkoordinasi penuh. Ini masa darurat, dan kita butuh respons darurat,” tutup Ketua DPC Partai Demokrat Aceh Tamiang ini.[ril | red 01]

















