halaman7.com – Aceh Besar: Saat bencana melnada sebagian besar Aceh saat ini, Polda Aceh meluluskan 114 polisi baru yang telah menyelesaikan pendidikan di SPN Seulawah Polda Aceh, Rabu 24 Desember 2025.
Kapolda Aceh, Irjen Pol Marzuki Ali Basyah melantik sebanyak 114 siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri dalam upacara penutupan pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Aceh, Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.
Kapolda Aceh menyampaikan upacara tersebut menjadi momentum penting yang menandai berakhirnya seluruh rangkaian pendidikan pembentukan yang telah berlangsung selama lima bulan.
Ditegaskan Polri patut berbangga karena secara kuantitas telah menambah personel berpangkat bintara yang selanjutnya akan bertugas di tingkat pusat maupun kewilayahan.
“Selamat kepada para bintara remaja Polri yang telah menyelesaikan pendidikan pembentukan dan secara resmi dilantik hari ini dengan pangkat Brigadir Polisi Dua dan Bhayangkara Dua Polisi.
“Saya berharap saudara menjadi pribadi-pribadi yang tercerahkan,” ujar Kapolda saat membacakan amanat Kalemdiklat Polri.
Ditekankan profesi polisi merupakan panggilan dan jalan hidup. Dalam setiap tugasnya. Seorang polisi harus mencerminkan peran sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban, dan pejuang kemanusiaan melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan.
“Jaga nama baik lembaga pendidikan dan institusi Polri. Keutamaan kepolisian adalah kemanusiaan, keteraturan sosial, dan peradaban,” katanya.
Kapolda Aceh juga menjelaskan peran polisi sebagai penjaga kehidupan diwujudkan melalui sikap profesional, cerdas, bermoral, dan modern dalam memberikan perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat. Karena itu, polisi tidak boleh melakukan tindakan kontraproduktif seperti pemerasan, menerima suap, atau membekingi aktivitas ilegal.
Sebagai pembangun peradaban, polisi berperan menegakkan hukum dan keadilan secara beradab, mencegah konflik sosial, melindungi korban dan pencari keadilan, membangun budaya tertib, serta memberikan kepastian hukum dan edukasi kepada masyarakat.
Polisi sebagai pejuang kemanusiaan bertujuan mengangkat harkat dan martabat manusia melalui pelayanan keamanan, keselamatan, hukum, administrasi, informasi, dan kemanusiaan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral, hukum, dan sosial.
Kepada para bintara remaja, Kapolda mengingatkan agar senantiasa menjaga moralitas, kejujuran, kebenaran, dan keadilan, serta mampu menjadi teladan di tengah masyarakat. Para lulusan didorong untuk terus berinovasi, kreatif, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
“Jadilah polisi yang profesional, berilmu, bermoral tinggi, serta mampu memberikan pelayanan prima yang cepat, tepat, akurat, transparan, dan akuntabel,” pesannya.[ril | Antoedy]

















