TBS Sawit Anjlok Ditingkat Petani Rp1.300/Kg

halaman7.com – Singkil: Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Singkil dilaporkan anjlok lebih dari 30 persen dari harga sebelumnya ditingkat petani. Kini harganya Rp1.300 per kg.

Informasi yang dihimpun halaman7.com, Sabtu 29 Januari 2022 menyebutkan, Harga TBS di tingkat petani kini hanya kisaran Rp1.300 – Rp1.700 per kg dari harga sebelumnya sebesar Rp2.600 – Rp2.800 per kg

“Harga TBS sawit dua hari lalu sebesar Rp2.750 per kg,” sebut Midar, warga Kecamatan Gunung Meriah.

Sebagai bahan  perbandingan, Minggu ketiga Januari 2022, tepatnya pada 19 Januari 2022 lalu,  data harga TBS sawit di sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang menampung atau membeli sawit rakyat disana disebutkan pada kisaran Rp2.860 – Rp3.010 per kg.

“Hari ini, harga TBS sawit yang tertera di PKS Mandumpang, Suro, Aceh Singkil  hanya Rp1.960 per kg,” tutur H Barus, seorang pekerja lepas disana yang dihubungi melalui telepon seluler (Ponsel) nya, Sabtu 29 Januari 2022, sore.

Sejumlah PKS yang menampung sawit rakyat di kabupaten ‘Sekata Sepekat’ itu meliputi, PT Lembah Bhakti I Singkil Utara dan PLB II Singkohor, PT Runding Putra Persada, Singkohor, PT Delima Makmur Sintuban, Danau Paris PT Ensem, Kuta Tinggi, Simpang Kanan dan PT SSM,  Mandumpang, Suro.

Sumber lain menyebut, dua PKS terakhir dikatakan tidak memiliki lahan perkebunan sawit. Mereka hanya mengandalkan sawit rakyat untuk memenuhi bahan baku pabrik. Ke dua kawasan pabrik tersebut berlokasi di Utara  Singkil, sekira 55 dan 60 km dari ibukota Kabupaten Aceh Singkil.

Perbincangan Warga

Anjloknya harga sawit menjadi bahan perbincangan warga mulai dari warung kopi hingga di media sosial (Medsos). Pasalnya harga kebutuhan sarana perkebunan dan pertanian, seperti pupuk dan pestisida sebelumnya telah naik. Sementara harga produksi rakyat salah satunya sawit, kini anjlok.

Baca Juga  Kendalikan Harga Minyak Goreng Jelang Ramadhan

“Petani semakin terjepit dampak kenaikan harga kebutuhan pokok atau Sembako dan kebutuhan pertanian,” keluh Dafi, warga Blok 6, Gunung Meriah. Hal serupa menjadi gunjingan  sejumlah warga lain di tengah inflasi diawal 2022 ini.[Tarmizi Ripan | red 01]

Facebook Comments Box

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *