halaman7.com – Banda Aceh: Tokoh muda Aceh Besar, Usman Lamreueng mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dibawah kepemimpinan Bupati Mawardi Ali sudah diujung masa berakhir.
Sirna sudah harapan masyarakat Aceh Besar yang beraktivitas seputaran Cot Irie, Kampus Darussalam dan sekitarnya. Hingga saat ini, jalan Cot Irie-Limpok belum ada tanda-tanda untuk diperbaiki dan diaspal.
Dalam berbagai media online dan televisi sejak tiga tahun terakhir pun tak luput mengingatkan pemerintah. Agar jalan Cot Irie yang terhubung dengan limpok hingga kampus diperbaiki. Tidak terlalu jauh jalan tersebut terindikasi rusak parah, lebih kurang 1,2 KM. Namun sampai mau berakhir masa tugas Bupati Mawardi tak kunjung untuk diperbaiki.
Jalan Cot Irie-Limpok dalam peralihan status, masak sudah tiga tahun peralihan status tak tuntas-tuntas. Jalan tersebut ada dalam wilayah Aceh Besar, sudah pasti menjadi tanggungjawab Bupati. Termasuk DPRK dan anggota DPRA Asal Aceh Besar memperjuangkan dan percepatan peralihan status.
“Seharusnya bersama sama mendorong pemerintah Aceh agar peralihan status selesai dan mempercepat memperbaiki jalan yang tak bertuan tersebut,” ujar Usman Lamreung, Rabu 8 Juni 2022.
Bupati Mawardi Ali sebagai pemilik daerah seharusnya mendorong pemerintah Aceh agar peralihan status jalan tersebut dipercepat dan tidak jalan ditempat. Karena jalan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat Aceh Besar sebagai jalan alternatif paling dekat dengan kampus.
“Sebenarnya kalau ini diselesaikan tentu juga sebuah kebanggaan masyarakat Aceh Besar atas kinerja bupati, apalagi beliau juga sering melewati jalan tersebut,” ujar Akademisi Unaya, Aceh Besar ini.
Namun sayang sekali, lanjut Usman, terkesan bupati melupakan jalan tersebut. Sepertinya bupati lebih memilih dan tertarik dengan program Proyek Normalisasi Krueng Jantho, dan Peningkatan Jalan di Gampong Bukit Meusara, biarpun program tersebut di duga tidak masuk dalam musrembang.
“Entah kenapa beliau lebih tertarik program nomalisasi Krueng Janto, ketimbang menyelesaikan atau memperbaiki jalan Cot Irie-Limpok. Entah diduga karena ada usaha wisata biliau di daerah tersebut,” tanya Usman.
Begitu juga dengan Ketua DPRK Aceh Besar, lanjut tokoh muda yang terkenal kristis ini, seharusnya bersama eksekutif dan anggota DPRA asal Aceh Besar menekan secara terus menerus pemerintah Aceh, agar peralihan status jalan jelas dan clear.
Sepertinya terkesan koordinasi dan komunikasi tidak berdampak apapun, atau jangan-jangan lupa diurus? Atau Ketua DPRK disibukan dengan mengurus Kadin Aceh Besar? Hingga masalah kecil jalan Cot Irie tak kunjung selesai.[ril | red 01]