Aktivis Mahasiswa Ajak Warga Awasi Proyek 9,4 M

Jalan Buter-Simpang Paya Baning

proyek yang sedang dikerjakan.[FOTO: h7 - ist]

halaman7.com – Aceh Tengah: Setelah sekian lama jalan yang mengalami rusak parah dan menjadi keluhan warga di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Akhirnya, ruas jalan Buter-Simpang Paya Baning dilakukan perbaikan.

Berdasarkan pantauan, semenjak 28 Maret 2023 lalu, sejumlah alat berat (grader, excavator, roller, dum truck, dan water truck) mulai diturunkan untuk melakukan pengerjaan.

Merujuk pada papan nama proyek yang terpampang di lokasi pengerjaan. Proyek dengan nilai kontrak Rp9,4 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dikerjakan CV J2 GIP dan konsultasi pengawas CV Penus Graphindo  Consultant.

Aktivis mahasiswa, Safriza Gunawan, mengaku bersyukur karena jalan didaerahnya itu kini mulai diperbaiki.

“Alhamdulillah, akhirnya harapan yang dinanti-nantikan masyarakat Ketol sejak lama. Untuk menikmati infrastruktur yang memadai kini mulai terwujud,” kata Safriza Gunawan, kepada media ini, Kamis 11 Mei 2023.

Karena itu, ia pun meminta kepada pihak rekanan atau konsultan pembangunan. Agar mengerjakan jalan tersebut dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat.

“Kami meminta dan berharap kepada pihak rekanan agar mengerjakan proyek tersebut dengan baik. Mengutamakan kualitasnya, tidak terburu-buru meski harus tepat waktu dan tentunya harus sesuai spesifikasi,” tegas Safriza Gunawan.

Safriza juga mengajak warga Kecamatan Ketol untuk mengawasi. Pengerjaan jalan yang sudah sekian lama diharapkan masyarakat untuk diperbaiki tersebut.

“Pengerjaan jalan ini sudah lama dinanti-nantikan masyarakat Ketol. Karena itu jangan sampai dikerjakan asal-asalan. Agar masyarakat tidak kembali kecewa,“ tegasnya.

Selain itu, Safriza juga menjelaskan semenjak 2020 hingga 2022 masyarakat Ketol tercatat sudah melakukan aksi sebanyak empat kali. Dalam rangka menuntut perbaikan jalan tersebut.

“Pertama, aksi tanam pisang serentak di empat Desa dalam Kecamatan Ketol pada 23 Nopember 2020. Kedua, aksi unjuk rasa di kantor DPRK Aceh Tengah pada 24 Nopember 2020,” ujarnya.

Baca Juga  Peraih Emas Porwanas Dapat  Bonus Rp20 Juta dari Ketua KONI Banda Aceh

Ketiga, aksi blokade tiga akses jalan utama menuju Kecamatan Ketol pada 7 April 2021. Terakhir, aksi penanaman pisang kembali di beberapa titik jalan rusak pada 20 Nopember 2022.[Sutris | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *