halaman7.com – Banda Aceh: Pada syukuran HUT ke 75 Polwan yang diselenggarakan Polda Aceh. Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar memberi pesan khusus bagi jajaran Polisi Wanita (Polda) Polda Aceh.
Dimana, tercatat dalam sejarah, Polwan menjadi bagian dari Polri sejak 1 September 1948, di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Artinya sudah 75 tahun Polwan mewarnai pengabdiannya kepada Polri.
Di usia yang tidak lagi muda ini, tersimpan sejarah hidup yang sarat dengan pengalaman. Sehingga eksistensi Polwan dalam berbagai bidang penugasan telah menunjukan prestasi yang membanggakan.
Karenanya, pada syukuran HUT ke 75 Polwan di Auditorium UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Selasa 5 September 2023, Kapolda Didampingi Ketua Bhayangkari Sissy Ahmad Haydar, mengingat Polwan merupakan cerminan dari institusi Polri. Maka setiap kegiatan atau rutinitas sehari-hari agar diisi dengan kegiatan yang bisa mengangkat nama baik institusi.
Karena, selain sebagai polisi, Polwan juga memiliki peran penting di dalam keluarga, yakni sebagai ibu rumah tangga. Sehingga kedua peran itu harus dijalani secara seimbang agar semua bisa berjalan dengan baik.
Polwan juga menjadi salah satu elemen penting dalam mewujudkan institusi Polri yang presisi (prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan). Karena itu, agar kinerja dan prestasi Polwan dapat terus tercapai secara optimal, Irjen Ahmad Haydar menautkan dua harapan. Pertama agar Polwan terus mengembangkan diri, baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan guna mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas.
Harapan kedua agar Polwan terus meraih kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan secara maksimal, agar polwan dapat terus berkarya serta berprestasi.
Bijak Bermedsos
Pada kesempatan ini, Irjen Ahmad Haydar mengingatkan, di zaman berbasis teknologi ini, agar seluruh Polwan lebih bijak dan beretika saat bertindak. Terutama dalam menggunakan media sosial (medsos).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam ber-medsos. Di antaranya penghinaan, pencemaran nama baik, melanggar kesusilaan, dan menyebar berita bohong. Sehingga banyak pihak yang dirugikan.
“Karena itu, jadikan Medsos sebagai media untuk berkreativitas dan mengasah kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi,” ingat Irjen Ahmad Haydar.[ril | Antoedy]