Karimansyah: Butuh Ikat Pinggang Selamatkan Keuangan Daerah

Karimansyah

halaman7.com – Aceh Tengah: Calon wakil bupati Aceh Tengah, H Karimansyah menegaskan, butuh ikat pinggang untuk selamatkan keuangan daerah yang saat ini sedang devisit. Setidaknya butuh 2-3 tahun, untuk melakukan itu.

Pemerintah daerah harus menerapkan pola skala prioritas dalam pembangunan. Hanya mengedepankan sektor pelayanan publik, yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat saja. Seperti kesehatan, pendidikan dan kebutuhan utama masyarakat lainnya.

“Ini PR besar yang harus dituntaskan pemerintahan ke depan. Jangan berpikir, Aceh Tengah ini sehat-sehat saja,” ujar Karimansyah dalam satu kesempatan wawancara di kediamannya di kawasan Kebayakan, Aceh Tengah.

Sebagaimana diketahui dan jadi rahasia umum di dataran tinggi Gayo itu, krisis keuangan yang dihadapi Pemkab Aceh Tengah bukan lagi rahasia. Semua sudah membaca perihal itu dari berbagai media.

Krisis keuangan yang dihadapi daerah penghasil kopi ini bukan lagi sebatas defisit. Kini makin meluas dengan mencuatnya krisis BPRS Gayo. Kedua krisis itu diyakini akan menyedot pundi-pundi daerah ini.

Ketua dan anggota Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK), semuanya irit bicara. Beberapa Kepala SKPK di Aceh Tengah merekomendasikan Karimansyah untuk angkat bicara soal ini. Pasalnya, beliau mantan Ketua TAPK Aceh Tengah, pasti mengikuti perkembangan krisis keuangan daerah ini.

Dalam kesempatan terpisah, Senin 5 Agustus 2024, Karimansyah menyatakan, kalau faktanya seperti yang diberitakan media, berarti kondisi keuangan Pemkab Aceh Tengah sudah lampu merah.

Artinya, Pemkab Aceh Tengah harus menyuntik dana segar untuk BPRS Gayo. Disisi lain, mereka pun harus keluar dari defisit yang cukup besar. Bisa dibayangkan, betapa sulitnya Pemkab Aceh Tengah.

Kondisi Aceh Tengah seperti saat inilah yang memaksa Karimansyah turun gunung. Untuk ikut berpikir, bagaimana menyelamatkan daerah dari keterpurukan.

Baca Juga  Masyarakat Toweran Beri Dukungan ke Beriman

“Sebenarnya, saya ingin menghabiskan masa pensiun di Teluk Pukes ini. Saya sudah lama melupakan kerumitan birokrasi. Namun, teman-teman dan masyarakat datang silih berganti, mendorong saya ikut kontestasi. Meski berkali-kali pula saya menolak,” ujarnya.

Kariman menyatakan, agar tidak dipersalahkan ketika di yaumil akhir nanti, karena sudah berikhtiar masuk kedalam sistem melalui kontestasi Pilkada. Apabila dipercaya rakyat, akan selesaikan krisis keuangan.

“Apabila belum dipercaya rakyat, kita tidak terbeban lagi dengan rasa bersalah,” ujarnya.

Karenanya, calon wakil bupati dari Bardan Saidi ini menegaskan, salah satu target Pemerintahannya kedepan menyelamatkan Pemkab Aceh Tengah dari krisis keuangan.

Kemudian, memastikan terjaminnya kesejahteraan ASN, menata birokrasi, memastikan berjalannya good governance dan clean government.

“Ini pekerjaan yang sungguh berat. Karena itu, saya mohon doa dan dukungan dari semua pihak,” pungkasnya.[andinova | red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *