Sejarah Pejuang Gayo Pang Kilet Diperbincangkan

Buku Pang KIlet

halaman7.comBanda Aceh: Seorang pejuang asal Gayo, Pang Kilet dalam mempertahan banteng kerajaan Linge akan diperbincangkan. Perbincangan ini dilakukan sambil mengupas peran Pang Kilet dalam kilas sejarah dan eksistensi Pang Kilet dalam mempertahankan benteng Kerajaan Linge.

Perbincangan ini akan difasilitasi penerbit buku Mahara Publishing yang akan diselenggarakan Sabtu 2 Nopember 2024, malam. Digelar secara daring, melalui platform zoom meeting, mulai pukul 20.00-21.30 WIB.

Menurut Yusradi Usman al-Gayoni, Direktur Mahara Publishing, melalui pesan WhatsApp dari London, Inggris, Kamis 31 Oktober 2024, buku “Sejarah dan Eksistensi Pang Kilet Dalam Mempertahankan Benteng Kerajaan Linge” tersebut sudah terbit dan mulai beredar, terutama di kalangan masyarakat Gayo yang ada di Indonesia, sejak 25 September 2024.

Nantinya, bagaimana sejarah, eksistensi, dan kontribusi Pang Kilet, panglima perang dari Gayo dalam mempertahankan benteng Kerajaan Linge di Wih ni Kerti, Bener Meriah sekarang, berbatasan langsung dengan pesisir utara Aceh pada masa kolonial, akan dibahas dalam bincang buku ini.

Penulis buku Pang Kilet

Ada tiga pembicara, yang akan ikut serta dalam bincang buku tersebut, yakni penulis buku tersebut, Azman; akademisi IAIN Takengon, Dr Evani Rosa MA serta penulis dan pemerhati sejarah Aceh, Fauzan Azima.

“InsyaAllah perbincangannya akan menarik dan berwarna. Pasalnya, dilihat dari perspektif yang berbeda, baik dari sisi penulis yang langsung melakukan penelitian di lapangan, maupun dari kacamata akademisi dan penulis/pemerhati sejarah,” tutur Yusradi.

Dilanjutkannya, direncanakan, sebelum bincang buku, ada sambutan dari keturunan Pang Kilet, mewakili keluarga, diwakili Lahat SH MAP.

Bincang buku ini bisa diikuti melalui tautan zoom meeting, pada https://us02web.zoom.us/j/82694757494?pwd=DJVRou63Ur2QVDm46Jb5ONjNXE0ACk.1, dengan Meeting ID: 826 9475 7494, dan Passcode: 307895.[ril | red 01]

Baca Juga  Pembangunan IPAL di Kutaraja Hilangkan Jejak Peradaban Islam di Aceh

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *