3 Jam Diguncang 8 Kali Gempa, Burni Telong Naik Status Siaga, Ratusan Warga Mengungusi

Kondisi Burni Telong pagi ini.[FOTO: h7 - dok warnet]

halaman7.com – Bener Meriah: Aktivitas gempa tektotik yang dibarengi gempa vulkanik di Bener Meriah dan Aceh Tengah, pada Selasa 30 Desember 2025, membuat aktivitas gunung berapi Burni Telong meningkat.

Hingga memaksa pihak berwenang menaikan status gunung yang selama ini berada di level II (wapada) menjadi level III (Siaga). Kenaikan status ini, memaksa warga harus mengungsi dari rumah mereka yang mendiami kaki gunung Burni Telong, pada malam hari.

Info yang dihimpun halaman7.com, dari BMKG mencatan, aktivitas gempa selama 3 jam terjadi 8 kali gempa secara beruntun. Pertama, gempa dengan Mag2.9, pada pukul 20.29 WIB, di 10 km BaratLaut Bener Meriah dengan Kedalaman3 km dibawah bumi.

14 menit kemudian, gempa terkuat dirasakan dengan Mag4.5 pada pukul 20.43 Wib, berada di 7 km Barat Bner Meriah pada kedalaman 7 km. tak lama berselang, gempa Mag3.0, terjadi pukul 20.54 WIB, terlatak di 8 km BaratDaya Bener meriah di kedalaman 10 Km.

Tidak berhenti sampai disitu, gempa Mag4.0, kembali menguncang untuk ke 4 kalinya pada pukul 21.01 WIB, di 15 km BaratDaya Bener Meriah, dengan kedalaman 6 km. Gempa kelima terjadi pukul 21.25 dengan kekuatan Mag2.4 terletak di 35 km BaratDaya Takengon di kedalaman11 km.

Meski pusat gempa sempat bergeser ke Aceh Tengah, gempa berkekuatan Mag2.5 kembali menguncang Bener Meriah pada pukul  21.53 WIB, yang berpusat di 14 km Tenggara Bener Meriah, pada kedalaman15 km.

Tepat pukul 22.22 WIB, gempa dangkal di kedalaman 8 km kembali menguncang Bener Meriah dengan kekuatan Mag3.5, yang berpusat di 9 km BaratDaya Bener meriah.

Terakhir gempa yang di rasakan untuk ke delapan kalinya dengan kekuatan Mag2.7, padapukul 22.43 WIB, yang terletak di 7 km BaratLaut Bener Meriah di kedalaman 6 km.

Baca Juga  Pasangan Mesum Dicambuk 100 Kali

Status SIaga

Mencermati kondisi ini, Plt Kepala Badan Geologi, Lana Saria menyatakan, terjadinya gempa susulan setelah gempa tektonik kokal menunjukkan aktivitas magma yang mudah terpicu oleh terjadinya gempa tektonik di sekitar Burni Telong.

Potensi bahaya dapat berupa terjadinya erupsi yang dipicu oleh gempa tektonik di  sekitar Burni Telong atau pun terjadi erupsi freatik tanpa disertai peningkatan kegempaan yang signifikan.

Potensi ancaman bahaya lain dapat berupa hembusan gas-gas vulkanik di daerah sekitar tembusan solfatara dan fumarol yang dapat membahayakan jika konsentrasi gas yang terhirup melebihi nilai ambang batas aman.

Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Burni Telong  dinaikan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) sejak 30 Desember 2025, pukul 22.45 WIB

Dengan naiknya stautus ini masyarakat dan pengunjung/pendaki tidak boleh mendekati area kawah Burni Telong dalam radius 4 km dari kawah dan tidak berada di daerah fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan.[andinova | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *