halaman7.com – Banda Aceh: Delapan pesona Aceh masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020. Salah satunya adalah Museum Tsunami Banda Aceh.
Dari 18 kategori yang dikompetisikan, Aceh mengirim nominasi di delapan kategori. Terdapat 7 destinasi dan atraksi wisata lainnya yang masuk nominasi API yaitu, Kampung Gayo Bebesan (Aceh Tengah).
Selain itu. Rencong Batu (Aceh Selatan), Surfing Sama Dua (Aceh Selatan). Dari Bener Meriah ada dua, Damaran Baru Eco Village dan Tugu RRI Rimba Raya. Ada juga Tarian Rampoe (Langsa), dan Sabang Marine Festival (Sabang).
Masuknya Museum Tsunami Banda Aceh sebagai nominasi dalam ajang penghargaan pariwisata terpopuler Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020, mendapat apresiasi dari Pemko Banda Aceh.
Untuk itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh Iskandar SSos MSi mengajak masyarakat memilih Museum Tsunami sebagai destinasi pilihan untuk kategori destinasi unik.
“Kita harapkan masyarakat kita nantinya bisa menvoting. Caranya mengetik API 16G kirim ke 99386,” kata Iskandar, Selasa 4 Agustus 2020.
Ajang ini dilaksanakan dengan sistem voting terbanyak. Sebab itu, Iskandar mengajak masyarakat Aceh untuk dapat mendukung dengan melakukan voting melalui gadget masing-masing.
“Jadi kalau tambah banyak orang yang mengirim, maka kemungkinan besar untuk mendapatkan API ini akan semakin terbuka,” lanjutnya.
Adapun masa voting terhitung sejak 1 Agustus hingga akhir bulan Desember.
Untuk memenangkan kategori tersebut, Museum Tsunami Banda Aceh harus bersaing dengan sejumlah destinasi unik lainnya.
Saingan
Pesaingnya di kategori unik terdapat Aek Natonang Samosir, Batu Tompak Tiga Anambas, Danau Dua Rasa Berau, Danau Gedang Bengkulu. Lalu, Dusun Sri Pengantin Musi Rawas, Jajang Saribu Bukit Tinggi, Pasir Putih Aikima Jayawijaya. Sungai Tambosari Kolaka, dan Waterblow Penin Sula Bali.
Iskandar berharap masyarakat saling mempromosikan melalui sejumlah media yang tersedia. Menurutnya, perolehan penghargaan itu penting bagi Museum Tsunami, karena diyakini akan berpengaruh terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung.
“Dengan banyaknya angka wisatawan perekonomian juga akan kembali bergeliat. Kalau ekonomi semakin bergeliat tentu lapangan kerja juga akan terbuka dan kemiskinan juga bisa ditekan,” ujar Iskandar.[ril | red 01]