halaman7.com – Blangkejen: Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada MPhil, Rabu 4 Maret 2020 melakukan pencabutan dan pemusnahan ladang ganja Gayo Lues.
Kunjungan Kapolda di Gayo Lues ikut dudampingi Karo Ops Polda Aceh Kombes Pol Dedy Irianto SH MH, Dirresnarkoba Polda Aceh Kombes Pol Rudy Ahmad Sudrajat SIK MH, Wadansat Brimob AKBP Brury Soekotjo Adhyakso Putro SIK.
Kapolda Aceh ke Gayo Lues menggunakan Helikopter TNI dipiloti, Pilot Kapten Cpn Angga Prima, Co Pilot Kapten Moh Kholiq, Apionik Serda Ahmad Baihaqi,
Mekanik Sertu Ahmad Saputra, dan Mekanik Praka Elin Oktavian.
Pemusnah ladang ganja dilakukan di Kampung Agusen Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues.
Usai melakukan pemusnahan ganja, Kapolda Aceh memberi arahan bagi personel Polres Gayo Lues. Diantaranya menyampaikan bahwa menjadi seorang anggota polri itu tidak mudah.
Karenanya bukan suatu kebanggaan ketika untuk memberhentikan seorang anggota Polri dari kedinasan, sebab banyak anggota keluarga dibelakang mereka yang akan bersedih, yang rugi kalau anggota dipecat.
“Bukan kapolda, bukan karo ops maupun yang lainnya, yang rugi adalah keluarganya sendiri,” ujar Kapolda.
“Betapa bangganya keluarga ketika kita dilantik menjadi seorang anggota Polri, ketika kita melakukan sebuah pelanggaran ingat anak istri kita sehingga tidak melakukan pelanggaran,” kata Kapolda.
Dikatakan Kapolda, banyak orang ingin menjadi anggota Polri tapi tidak semudah yang dibayangkan untuk bisa menjadi anggota Polri, maka ketika sudah menjadi anggota Polri harus disyukuri.
Tugas seorang anggota polri adalah sangat mulia sebagai pelindung, pengayom dan pelayan Masyarakat serta penegakan hukum.
Ditegaskan, jangan ada anggota Polri yang terlibat menjadi pemakai, pengedar dan menjadi jaringan narkoba.
“Saya tidak bangga memecat seorang anggota, saya tidak ingin memecat seorang anggota Polri, akan tetapi ketika sudah melakukan pelanggaran berupa terlibat narkoba maka dengan sangat terpaksa saya harus memecat anggota tersebut,” tegas Kapolda.
Dikatakan, memberantas ladang ganja merupakan pejuang kemanusiaan, sudah menyelamatkan berapa generasi kedepannya.
“Laksanakan tugas dengan gembira, otak kita ini ketika tidak gembira yang ada hanyalah beban, maka laksanakan semua tugas-tugas kita dengan gembira dan ikhlas,” ujar Kapolda.
Tugas menjadi seorang Polri itu, lanjut Kapolda, banyak ruang ibadahnya, yang penting niat baik dan ikhlas melaksanakannya dan hindari perilaku-perilaku yang menyakiti masyarakat.[ril/red 01]