Pascapenolakan Umrah 430 Jemaah Aceh Dipulangkan

halaman7.com – Banda Aceh: Dampak penolakan pemerintah Arab Saudi terhadap jemaah umrah, akhirnya sebanyak 430 jamaah umrah asal Aceh harus dipulangkan kembali.

430 jemaah Aceh itu akhirnya mendarat dengan selamat dibandara Sultan Iskandar Muda menggunakan pesawat Lion Airbus A330 900 neo JT 115 dari Jeddah pada Senin 2 Maret 2020. Jamaah tersebut tiba pada pukul 13.00 siang waktu setempat dengan membawa 290 jamaah perempuan dan 110 jamaah laki-laki.

Menurut owner PT. Belangi Wisata Islami yang juga merupakan representatif General Sales Agent (GSA) Lion Air Aceh, Dr Ricky Alfanda, ini adalah kloter pertama yang tiba di Aceh pasca diberlakukannya aturan penghentian penerbangan dan kunjungan umrah serta ziarah oleh pemerintah Arab Saudi semenjak 27 Februari 2020 yang lalu akibat merebaknya kasus Corona virus yang telah merambah keberbagai belahan dunia.

Dr Ricky Alfanda
Dr Ricky Alfanda

“Alhamdulillah, kita bersyukur semua jamaah kita kembali dengan selamat tanpa kurang suatu apapun,” ujar Ricky di Banda Aceh, Selasa 3 Maret 2020.

Dikatakan, jemaah berada di Saudi Arabia dari semenjak tanggal 19 Januari 2020 yang lalu dan semua sudah melaksanakan program baik berziarah maupun umrah dikota suci Medinah dan Mekkah yang telah direncanakan oleh travelnya masing-masing. Insya Allah dalam beberapa hari kedepan akan tiba lagi beberapa kloter lainnya yang khusus mengangkut jamaah umrah Aceh.

Jemaah Aceh ini khusus dijemput oleh Lion Air yang terbang kosong menuju Jeddah dan menjemput jamaah Aceh. Ini adalah salah satu komitmen dan perhatian dari Lion Air dalam melayani masyarakat Aceh.

Sementara itu Tgk Muzakkir yang juga merupakan salah satu jamaah yang ikut serta dalam penerbangan tersebut mengatakan kondisi di Medinah maupun dikota Mekkah sangat kondusif, akan tetapi perbedaan keramaian cukup terasa.

Baca Juga  Bus ALS Kecelakaan di Padang Panjang, 12 orang Meninggal Dunia

Karena baik Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram sekarang keadaannya agak lengang dari lalu lalang jamaah. Berbeda dibandingkan sebelum penutupan akibat corona virus ini. Namun secara umum keadaan masih cukup terkendali.

“Kami berharap supaya keadaan dan cobaan ini segera berlalu agar kota Medinah dan Mekkah bisa ramai kembali dari berbagai aktifitas jamaah,” pungkasnya.[red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *