Cabut Jam Malam di Aceh,  Perbanyak Dokter Ahli Covid-19 di Kampung

halaman7.com – Banten: Menyikapi pemberlakukan jam malam di Aceh, Aktivis Pro-Rakyat, Tarmizi Age meminta pemerintah Aceh untuk segera mencabutnya, karena hal ini bisa merusak tatanan ekonomi rakyat dan kesehatan serta membunuh mata pencaharian masyarakat.

Dikatakan, keruntuhan ekonomi akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan fisik warga, dan ini akan dapat menimbulkan masaalah baru dalam kehidupan bermasyarakat, seperti masalah kesehatan, misalnya kurang gizi, sakit, kambuh penyakit lama, dan lainnya.

Dalam permasalahan ekonomi, misalnya tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok hingga masyarakat terpaksa berutang, akibatnya utang bertambah bahkan banyak yang tak sanggup bayar utang.

“Dan banyak hal-hal lain yang muncul dalam sosial ekonomi masyarakat,” ungkap Tarmizi Age yang akrab di sapa Mukarram, Sabtu 4 April 2020.

Masalah sosial, lanjutnya hubungan silaturrahmi bisa renggang, hidup terasa mencekam, timbulnya tromatis dalam kehidupan keseharian, tidak stabil, kurang percaya diri, sering cek-cok, dan lain-lain,

Sedangkan menyangkut masaalah agama, masyarakat tidak lagi dapat menimba ilmu agama seperti layaknya hari-hari biasa, begitu juga dengan peribadatan, dan ini pada akhirnya akan cendrung mengurangnya tingkatan ibadah setiap orang.

Untuk itu, mantan aktivis GAM Denmark ini memberi solusi agar pemerintah sudah sepatutnya mencabut jam malam di Aceh, dan menggantikan dengan penyediaan dan penambahan dokter pakar Virus Corona (Covid-19) ke setiap gampong (desa) untuk melakukan pendeteksian dan antisipasi dini.

“Jadi jika ada warga yang kurang sehat atau sakit, bisa dengan cepat tertangani,” tegasTarmizi Age.[andinova|red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *