halaman7.com – Banda Aceh: Sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat umum dan tenaga medis, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) dan Yayasan Hakka Aceh memproduksi ribuan alat bantu kesehatan.
Alat bantu kesehatan tersebut berupa face shield, hand sanitizer, serta masker. Alat bantu kesehatan ini di distribusikan kepada Rumah Sakit (RS) di Aceh dan juga langsung kepada masyarakat di seputaran Banda Aceh.
Ketua Umum PSMTI dan Yayasan Hakka Aceh, Aky mengungkapkan, penyebaran Covid-19 di Provinsi Aceh cenderung terus meningkat ditandai dengan terus bertambahnya ODP dan PDP di Aceh.
“Pandemi ini menimbulkan dampak buruk bagi masyarkat Aceh di bidang sosial dan juga ekonomi,” ujar Aky, Selasa 31 Maret 2020 malam.
Beberapa alat bantu kesehatan seperti face shield, hand sanitizer, dan juga masker mulai jarang di jumpai, sedangkan alat-alat tersebut sangat di butuhkan tenaga medis Aceh dalam menghadapi dan memerangi Covid-19.
Karena itu pada 26 Maret 2020, PSMTI dan Yayasan Hakka Aceh membagikan face shield secara gratis kepada hampir seluruh Rumah Sakit di Aceh. Ini bertujuan membantu tenaga medis Aceh sebagai garda terdepan memerangi Covid-19 di Aceh.
Pembuatan face shield sendiri dilakukan relawan-relawan PSMTI dan Yayasan Hakka Aceh secara sukarela. Pendistribusian 1.000 face shield ini langsung dilakukan para relawan dengan di koordinasikan oleh Fenny dan dr Edy Chayadi SpPd, kepada perwakilan masing-masing Rumah Sakit di Aceh.
Sedangkan hand sanitizer dan masker sendiri telah berhasil di produksi relawan lebih dari 1.500 buah dan pada 30 Maret 2020, relawan yang di kordinatori Harianto telah membagikan langsung kepada masyarakat umum di Banda Aceh.
“Kegiatan tersebut sudag berakhir pada 31 Maret 2020,” ujar Aky.
Melihat masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan, maka relawan PTSMI dan Hakka Aceh akan melanjutkan produksi hand sanitizer sebanyak 3.200 buah dan masker lebih kurang 15.000 buah lagi.
“Ini nanti akan kita dibagikan kepada masyarakat di Aceh, khususnya kota Banda Aceh,” ujar Harianto usai membagikan hand sanitizer tahap pertama.
Tidak sampai disitu, lanjut Harianto, PSMTI bersama Yayasan Hakka Aceh juga sudah membagikan paket makanan kepada masyarakat buruh harian seperti supir labi-labi, ojek online, tukang becak, dan masih banyak lagi. Kegiatan ini sudah di mulai sejak 30 Maret 2020 dan akan terus dilakukan selama 1 minggu.
Relawan yang juga sedang memasang wastafel beserta sabun cuci tangan sebanyak 10 unit yang di tempatkan diberbagai lokasi di Banda Aceh, seperti di Pasar peunayong.
“Kami sangat berterimakasih kepada para donatur dan relawan yang sudah meluangkan sedikit banyak rezeki dan waktu mereka untuk ikut dalam kegiatan sosial ini,” timpal Aky.
Pihaknya berharap bantuan ini bisa sedikit membantu tenaga medis dan masyarakat di Aceh dalam memerangi Covid-19 di Aceh. Dan juga berharap agar Pandemi ini segera berakhir dan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.
Aky juga mengimbau masyarakat umum khususnya masyarakat Kota Banda Aceh agar selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar rumah agar terhindar dari Covid-19, serta mematuhi anjuran dari pemerintah untuk mengurangi beraktivitas di luar guna memutuskan rantai penyebaran Covid-19.
“Bapak Ibu sebaiknya tidak keluar rumah, kita tidak tahu siapa saja yang telah terpapar Covid-19, jadi lebih baik kita di rumah saja,” ujar Aky.
Dikatakan, ada yang sudah terpapar tapi karena antibodynya kuat,sehingga tidak merasakan gejala apapun, tetapi orang tersebut bisa menjadi carrier (orang yang membawa) virus itu ke orang terdekat, seperti keluarga, anak-anak yang masih kecil. Karena itu di imbau bilapun harus keluar hanya untuk keperluan mendesak.
“Kita bersama menjaga orang terdekat kita dan membantu pemerintah dalam memutuskan rantai penyebaran Covid-19,” tutup Aky.[ril/red 01]