Terancam Hanyut, Warga Demo Rumah Bupati Agara

halaman7.com – Kutacane: Meningkatnya volume debit air di Sungai Lawe Alas di Desa Pedesi Kecamatan Bambel. Karena diguyur hujan lebat beberapa waktu lalu. Mengakibatkan belasan rumah warga terancam hanyut dan puluhan hektare lahan pertanian rusak tergenang dan dipastikan gagal panen.

Pengulu Kute Pedesi, Hermansyah kepada halaman7.com di lokasi kejadian, Minggu 17 Mei 2020 mengatakan, meluapnya sungai Lawe Alas sebabkan tanggul pengaman tebing sungai jebol pada Sabtu, 16 Mei 2020 malam.

“Sebanyak 15 unit rumah warga terancam hanyut. Ditakutkan apabila tidak segera ditangani akan menambah jumlah rumah yang terancam,” ujar Herman.

Selain satu rumah rusak, 14 rumah warga Pedesi lainya terancam hanyut dan hanya tinggal menunggu waktu saja amblas ke dasar sungai Alas. Bahkan saat ini, sebagian dapur puluhan rumah warga tersebut, sedikit demi sedikit mulai amblas ke sungai.

Hasan salah satu warga Kute Pedesi menyebutkan warga dihantui rasa cemas dan bersiaga. Karena takut terjadinya banjir yang akan menghanyutkan rumah mereka. Hingga siang hari mereka masih khawatir dikarenakan cuaca mendung dan debit air yang tak kunjung menurun.

Dikarenakan tidak ada tanggapan dari pihak BPBD Aceh Tenggara terkait masalah ini. Sejumlah masyarakat Kute Pedesi mendatangi rumah Bupati Aceh Tenggara, Raidin Pinim MAP. Untuk mengadukan hal tersebut. Namun, sayangnya tidak seorangpun yang menyambut kedatangan warga ini.

“Kami hanya ingin agar arus aliran Sungai Lawe Alas agar segera diperbaiki. Sebenarnya sudah sejak lama kami mengusulkan hal tersebut namun tidak terealisasi hingga saat ini,” ujar Yadi salah satu warga yang ikut ke rumah orang nomor satu di Agara tersebut.

Sebelumnya, tanggul sudah jebol beberapa waktu lalu namun tidak ada tanda-tanda hendak diperbaiki Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara.

Baca Juga  Yayasan Geutanyo Berharap Hasil KTT Asean Mampu Akhiri Penderitaan Etnik Rohingya

Muhammad Asbi ST MT selaku Kalaksa BPBD Aceh Tenggara tidak dapat dikonfirmasi terkait hal ini. Bahkan ketika masyarakat mendatangi kantor BPBD Aceh Tenggara ia juga tidak berada di tempat.

Begitu juga H Raidin Pinim selaku Bupati Agara juga tidak dapat dihubungi ketika hendak dimintai tanggapan. Karena saat masyarakat Kute Pedesi mendatangi kediamannya juga tidak berada ditempat.[AKA | red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *