Catatan: Kasimsyah
DI TENGAH masa Covid-19 ini para pedang keliling sayur mayur tidak pernah luntur semangat untuk mengais rejeki dari jalan halal untuk melangsungkan kehidupan keluarga.

Satu diantaranya, seorang pedagang sayur, Aman Bahtera. Dimana, setiap pagi hari Ia menyiapkan bermacam-ragam mulai dari sayur-mayur, ikan asin dan lainya untuk dijual secara berkeliling.
“Setiap hari saya berkeliling berjual sayuran hingga ke pelosok desa dengan menggunakan sepeda,” ujar Aman Bahtera saat berbincang dengan halaman7.com, Kamis 11 Juni 2020.
Bagi Aman Bahtera, mengais rejeki dengan berkeliling ini bukanlah pekerjaan hina. Bahkan, ia bisa berbangga, karena hasil hasil yang diperolehnya sangat halal untuk keluarga. Sebab, semua jerih payah yang dilakukannya ini, semata-mata demi orang-orang tersayang di rumah.
Begitulah bentuk keseriusan dalam melakukan aktivitas tanpa mengenal lelah meskipun sehari-harinya, Aman Bahtera harus melintasi beberapa desa dan kecamatan yang ada di kabupaten Gayo Lues ini.
Kita sadari, kini jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya masyarakat desa yang berdomisili dekat kawasan pinggiran hutan belantara tanpa harus mengeluarkan tenaga dalam perjalanan dan uang buat belanja sehari-hari ke pusat Kota Blangkejeren.
Namun, merek yang tinggal dipelosok desa dan pinggiran hutan bisa membeli berbagai-ragam kebutuhan dari pedagang keliling tanpa harus ke pusat Kota Blangkejeren yang jaraknya lumayan jauh dan butuh waktu dan tenaga lebih.
Negeri yang dikenal dengan julukan Seribu Bukit, saat ini telah banyak kemajuan terutama dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Perekonomian masyarakat mulai bangkit bangkit dan bergairah.
INFO Gayo Lues:
Selain itu juga sarana transportasi kini juga tanpa harus melintasi lumpur dan lobang. Hanya dalam hitungan menit menuju Kota Blangkejeren, dari daerah-daerah yang jangkauannya dekat dari ibukota kabupaten “seribu hafidz” tersebut.
Ini suatu kemajuan terlihat baik dari segi faktor ekonomi bahkan kemajuan semakin hari akan terlihat baik kehidupan masyarakat, namun walaupun wabah Covid-19 belum berakhir aktivitas pedagang keliling tetap bisa menembus ke pelosok desa.
Rata-rata membawa hasil daganganya membuahkan hasil untuk mendorong kelangsungan hidup ke depan di negeri Seribu Bukit, Seribu Hafidz, yakni Gayo Lues.[red 01].