Aceh, Opini  

Saat Kau Rebah di Paha ku

Catatan: Iranda Novandi

WARNING… Sebelum melanjutkan membaca tulisan (ngak) penting, sekedar mengingatkan saja. Ini tulisan (ngak) penting. Sebelum menyesal lebih baik tutup saja, jangan melancutkan membacanya. Tapi kalau juga dipaksakan membacanya, saya tak bertanggugjawab, jika nanti menyesal..

Terimakasih yang masih mau melanjutkan membacanya. Cerita begini. Dua hari lalu, seusai makan di sebuah warung di kawasang Grong-grong, Kabupaten Pidie. Ada seekor lalat atau lebah tiba-tiba hingga dipaha.

Bentuknya sedikit aneh, makanya aku tak tahu pasti apakah itu lalat atau sejenis lebah.

Entah mengapa, tiba-tiba, mahluk itu seakan mengajakan berbicara. Langsung saja ku sapa. Wahai mahluk kecil yang lucu. Terimakasih kau telah mau hinggap di paha ku. Aku tak tau apa yang kau cari.

Apakah sedang mencari makanan atau hanya sekedar hinggap dan menyapa ku. Sayang, aku tak mengenal bahasa mu.

Aku yakin, kau adalah model dari kalangan lebah atau lalat. Mengapa ku katakan demikian, karena saat ku abadikan dirimu dengan kamera handphone (HP),  kau tak bergeming, bahkan dengan berbagai pose (gaya) kau perlihatkan pada ku, seakan kau berkata, “ayo.. foto lagi, aku ingin juga terkenal seperti artis-artis itu..”

Tapi, dari sekitar 6 jepretan kamera HP, hasil jepretannya tidak semuanya bagus. Hanya satu yang paling bagus. Aku berharap, hasil jepretan ini akan membuatmu semakin terkenal, bahwa kaulah artis dari kalangan lalat atau lebah.

Agar kau bisa terkenal, maka ku abadikan momen terindah bersama dirimu dalam satu tulisan yang tak penting ini. Mungkin, diri mu mengenal atau bisa jadi tak tahu sama sekali, apa itu media online.

Sekedar informasi saja, di media sosial (medsos) yang digandrungi manusia saat ini, foto-foto kawan-kawan sejnis mu banyak beredar. Jadi kamu tak usah kawatir, teman kecil ku yang sempat hinggap di paha ku. Kamu akan bisa terkenal juga.

Baca Juga  Warga Gagalkan Pencurian Mesin ATM, Polresta...

Sebab, banyak juga teman-teman sejenismu yang jadi model di Medsosnya manusia dan banyak netizen yang memotretnya bahkan pakai kamera DSLR lalu mempostingnya di medsos mereka.

Sebenarnya, aku jadi geli sendiri saat kau hinggap di pahak ku. Andaikan saja saat itu aku tak memakai jelana jeans, pasti kakimu yang berbulu dan berduri akan menggelitik paha mulus ku. Hahahaha.. ini serius lho.. bukan bercanda.

Sahabat kecilku, semoga saat foto dirimu di publis di media online ini, dirimu bisa membacanya nanti. Andai saja Dikau punya email atau jejaring Medsos bagi kalangan hewan seperti mu, aku akan mengirimkan link tulisan ini nantinya.

Namun, karena dunia kita berbeda meskipun sama-sama mahluk ciptaan Tuhan, aku berharap ada getaran di hati mu, sebagai tanda bahwa foto dirimu sudah ku publis disini.

Oh ya.. sahabat kecilku. Bila ada waktu kita bersua lagi, pasti akan ku perlihatkan foto dirimu yang sudah di publikasi ini pada mu. Biar kau pun tahu, betapa bahagianya saat hewan seperti mu bisa numpang tenar di media online ini.

Bahwa, bukan saja manusia seperti kami-kami ini, yang saat ini sedang narsis terbuai dalam lautan medis online atau medsos. Sudah ya sahabat mungil ku. Sudah kepanjanganpun tulisan ini, sampai 500 kata.

Bagi yang sudah membacanya sampai tuntas, makasih ya. Moga tak ada penyesesal setelah membaca tulisan tak penting ini.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *