Catatan: Eddyanto
BILA anda melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Banda Aceh-Medan. Tepatnya kawasan Desa Tualang Baro, Kecamatan Manyak Payed Aceh Tamiang. Khususnya pada setiap Sabtu dari pagi hingga siang. Anda akan selalu melihat keramaian dan juga padatnya arus lalulintas di kawasan tersebut.
Ya, pada setiap pekannya, setiap Sabtu. Daerah ini menjadi pusat pasar pekanan bagi warga sekitar bahkan pendatang.
Aneka dagangan dari alat alat dapur rumah tangga, pakaian jadi, sepatu, makanan minuman. Bahkan sayur mayur dan juga kebutuhan masyarakat lainnya tersedia di pasar pekan Tualang Cut ini.
Masyarakat setempat menyebutnya sebagai hari pasaran. Pasar yang ramai ini, seakan melupakan sejenak ‘teror’ Covid-19 yang semakin menakutkan. Warga yang berkunjung kesana, menjadikan Pasar Peukan ini menjadi ajang bisnis di tengah Covid-19.
Omset Tinggi
Pasar pekan Tualang Cut ini merupakan salah satu pasar pekanan yang memiliki omset tinggi dalam hal transaksi pasar.
Para pedagang khususnya pakaian jadi dan juga pedagang emas banyak yang berasal dari luar daerah. Bahkan ada yang berasal dari Sumatera Utara. Mereka mencari peruntungan di wilayah Aceh ini.
Dari letaknya yang sangat strategis. Lapak pasar yang juga sangat representatif menjadikan Pasar Peukan Tualang Cut ini sangat mudah dijangkau warga.
Sementara Pasar Peukanan di Aceh Tamiang yang juga lumayan ramai yakni ada di Manyak Payed atau lebih dikenal di Kampung Mesjid. Juga omset termasuk tinggi. Begitu juga Pasar Perukan di Teulaga Meuku.
Maka tak salah. Jika ada niat untuk mencari sesuatu untuk kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan lain, tak salah Pasar Peukan ini dijadikan sasaran bebelanja. Hitung-hitung sekalian jalan-jalan menikmati keramaian.[]