halaman7.com – Aceh Tamiang: Bupati Aceh Tamiang Mursil menyatakan sangat bangga. Karena masyarakat masih mampu mempertahankan adat istiadat turun temurun salah satunya keunduri laot.
Tradisi seperti ini mempunyai makna yang sangat luas. Selain perwujudan rasa syukur, juga mempunyai arti membangun kebersamaan antar masyarakat.
Tingginya nilai kebersamaan itu ditunjukkan dengan saling berbagi peran dan saling berpatung- patungan dalam membiayai dan mempersiapan kegiatan ini sesuai dengan porsi dan kemampuan masing-masing,” ujar Mursil saat menghadiri keunduri laot di Kuala Peunaga Kecamatan Bendahara, Rabu 26 Agustus 2020.
Bupati mengajak semua warga untuk bersama berdoa agar di hari-hari mendatang, Allah SWT senantiasa memberikan rezki yang melimpah ruah untuk hasil tangkapan laut. Sehingga dapat memberikan dampak kesejahteraan pada masyarakat secara luas dan keluarga nelayan secara khusus.
Keunduri laot ini merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang, dan merupakan adat yang sakral bagi masyarakat Desa Kuala Penaga.
Tangkapan Melimpah
Sebelumnya Datok Pengulu Desa Kuala Penaga, Riki Rikardo mengatakan doa bersama dan keunduri laot ini permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar nelayan diberikan hasil tangkapan yang melimpah dan dijauhi dari marabahaya saat melaut.
“Kami berdoa supaya hasil tangkapan ikan melimpah. Kita berharap jangan ada semacam marabahaya atau kecelakaan masyarakat Desa Kuala Penaga di laut,” ujar Riki.
Dikatakan, setelah pelaksanaan keunduri laot ini. Nelayan tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan menangkap ikan sampai tiga hari ke depan.
Tuntong Laut
Dalam acara ini juga turut dilepas liarkan Tuntung Laut salah satu satwa langka dan sangat dilindungi.
Hadir dalam kesempatan ini Dandim 0117/Aceh Tamiang Letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita. Anggota DPRA dari Partai Demokrat Nora Idah Nita SE. Kadis Pangan, Kelautan dan Perikanan Atam Drs Safuan. Ketua MPU Aceh Tamiang Syahrijal MA.
Serta sejumlah pejabat TNI/Polri dan Pemkab lainnya.[Antoedy]
