Aceh, Opini  

Bangkit dari Pandemi Covid-19 Menuju Masyarakat Produktif

Catatan Eddyanto

2020, merupakan tahun yang sulit bagi Bangsa Indonesia. Saat ini bangsa kita sedang diteror virus corona Covid-19 (Coronavirus Disease 2019). Satu penyakit atau virus yang menyerang pernafasan.

Eddyanto
Eddyanto

Memang corona atau Covid-19 ini bukan saja di alami bangsa kita. Namun wabah yang bermula dari negeri China akhir 2019 lalu itu juga telah menjadi pandemi global dunia, menyerang berbagau negara lain diberbagai belahan dunia.

Hingga Rabu 25 November 2020, data terakhir (covid19.go.id) ,ditanah air, Covid-19 telah menyerang 511.836 warga yang dinyatakan positif, 429.807 dinyatakan sembuh dan 16.225 meninggal dunia. Update Terakhir: 25-11-2020 (http://covid19.go.id/). Sementara secara global atau dunia telah menyerang 219 negara diberbagai belahan dunia.

Menyerah ?
Akankah kita menyerah kalah atas teror Covid-19 ini ? Tentu jawabnya TIDAK!. Tak ada istilah menyerah kalah, karena bila kita semua kalah, berpangku tangan, tak mau berupaya bahkan berputus asa kalah akan teror Covid-19 ini, bisa jadi wabah atau virus corona ini akan menjadi teman yang berdampingan meneror kita sepanjang masa.

Pemerintah tidak tinggal diam, berbagai upaya terus dilakukan baik ditingkat pusat nasional hingga daerah.

Upaya mencari vaksin atau obatnya terus dilakukan pemerintah hingga saat ini. Demikian juga dengan pembangunan Rumah Sakit khusus covid, pembangunan ruang pinere di rumah rumah sakit dan Puskesmas berbagai daerah. Mengkampanyekan gerakan 3 M (mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker hingga menjaga jarak).

Juga ada pembagian masker massal, test rapid dan swab serta lainnya bahkan hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibeberapa daerah dan juga razia penegakan hukum terkait pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 ini.

Baca Juga  Aceh Tamiang Nol Kasus Covid-19

Lahirkan Inovasi
Akibat pandemi Covid-19 yang sudah meneror bangsa ini dan dunia sejak Maret 2020 silam, dampaknya sangat luarbiasa dirasakan masyarakat dan juga nyaris melumpuhkan berbagai sektor kehidupan masyarakat terutama perekonomian, kesehatan dan pendidikan.

Tidak terkecuali, salah satu kabupaten di Provinsi Aceh , Kabupaten Aceh Tamiang juga merasakan dampak dari teror pandemi Covid-19 ini.

Sektor pendidikan di daerah ujung timur Aceh ini bisa dibilang “nyaris lumpuh”. Hingga memasuki pekan terakhir November 2020 ini seluruh sekolah tutup tak ada Proses Belajar Tatap Muka (PBM).

Kalaupun ada belajar, dilakukan dengan jarak jauh seperti daring/internet dan beberapa lainnya belajar di masjid-masjid secara waktu tertentu.

Akibat teror ini, pemerintah daerah melalui dinas terkait akhirnya memutar otak berpikir tujuh kali untuk mengejar ketertinggalan sektor pendidikan akibat pandemi Covid-19 ini.

Salah satu solusinya dengan melahirkan “Tamiang Pande”. Aplikasi e-Learning Pertama di Aceh.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melahirkan sebuah inovasi dalam mengatasi kendala belajar selama masa pandemi. Inovasi tersebut berupa aplikasi e-Learning “Tamiang Pande” berbasis digital.

Aplikasi “Tamiang Pande” ini diluncurkan Bupati Aceh Tamiang, Mursil pada, Selasa 6 Oktober 2020 di Aula Setdakab. Aplikasi e-Learning “Tamiang Pande” sebuah terobosan kekinian yang akan mejawab semua permasalahan dan kendala yang dihadapi orangtua, guru dan siswa.

Bupati Aceh Tamiang Mursil mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (DisKominfosan ) Aceh Tamiang.

Dalam mengatasi pembelajaran secara daring yang memiliki banyak kendala. Kabupaten Aceh Tamiang telah melakukan dua tahap kebijakan pada bidang pendidikan.

Dikatakan Mursil, saat masih ada almarhum Kadis Pendidikan (Zulkarnain Putra-red), bersama-sama diluncurkan program konsultasi belajar di Masjid Salman Al-Farisi. Ini adalah inovasi kedua dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan teknologi canggih, Aplikasi ” Tamiang Pande”.

Baca Juga  Masyarakat Sipil Dirikan Posko Bersama Covid-19

Langkah Tepat
Bupati Mursil berharap, aplikasi e-Learning ini menjadi langkah yang tepat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang dalam membangun kecerdasan masyarakat.

Bukan main-main, lanjut Mursil, aplikasi e-Learning terpadu berbasis android dan IOS ini merupakan pertama di Aceh. Di dalamnya terdapat menu video manajemen sistem, ujian online dan informasi terpadu. Mengenai perkembangan pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang.

Peluncuran aplikasi ini ditandai dengan suara sirine dan pemutaran video ringkas tata cara pengoperasian aplikasi e-Learning “Tamiang Pande”. Bupati Mursil mengajak mereka secara langsung untuk mendownload aplikasi tersebut di play store pada android masing-masing.

“Buka play store, kemudian ketik “e-Learning Tamiang Pande” pada kolom search. Setelah muncul iconnya, tinggal klik instal. Secara otomotis aplikasi akan terpasang di smartphone,” kata Mursil.

Jawab Keresahan
Sementara Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian, Drs Amiruddin Y ( kini Asisten I Pemerintahan Setdakab Aceh Tamiang – red) mengatakan hadirnya aplikasi ini guna menjawab keresahan masyarakat dan tenaga pendidik di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang.

“Aplikasi Tamiang Pande hadir menjadi solusi, belajar online jadi lebih mudah,” tutup Amiruddin.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *