halaman7.com – Jakarta: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan pihaknya akan mengirim tim dari Kemenkop dan UKM ke Bener Meriah, terkait anjloknya harga kopi di daerah berhawa sejuk tersebut.
Hal tersebut dikatakan, Teten saat menerima Bupati Bener Meriah, Abuya Sarkawi, Jumat 13 Nopember 2020.
Menkop dan UKM, Teten Masduki mengaku dirinya sudah diperintahkan Presiden mencari solusi penanganannya.
Dikatakan, untuk pemberdayaan koperasi dalam hal menangani kopi, Kemenkop akan memfasilitasi perberdayaan lewat Lembaga Pengelolaan Dana Bergilir (LPDB).
“Skema pembayaran melalui bank BRI yang ada di Medan dengan bunga 3 persen. Jadi pengelola Sistem Resi Gudang (SRG) bisa bekerjasama dengan bank BRI di Medan. Sebab, saat ini, jika mendengar pernyataan Bupati, bunga dari Bank di Aceh cukup tinggi” kata Teten.
Dikatakan, ia juga sudah memerintahkan, Deputi Produksi dan Pemarasan hadir ke Bener Meriah untuk melakukan pemantauan. Berapa sebenarnya biaya yang dibutuhkan untuk membiayai kopi Gayo ini.
Denyut Nadi
Sementara itu, Abuya mengatakan, kopi menjadi denyut nadi perekonomian masyarakat Gayo. 80 persen, masyarakat Bener Meriah tergantung dari hasil pertanian kopi.
Saat pandemi Covid-19 merebak kata Abuya, harga kopi anjlok. Kebanyakan tak bisa di ekspor. Lain itu, 100 persen perkebunan kopi di Gayo merupakan kebun rakyat. Tak ada dikelola pihak swasta.
“Namun, saat pandemi ini, banyak negara yang menjadi tujuan negara ekspor kopi Gayo. Masih banyak yang menyetop permintaan. Sehingga petani cukup kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” terang Abuya.[ril | red 01]
Respon (2)