Longsoran Tebing di Kampung Gayo, Agara Renggut Nyawa

halaman7.com Aceh Tenggara: Longsoran tebing di kawasan Kampung Gayo, Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara menelan korban jiwa. Dimana, seorang warga setempat tewas tertimpa bebatuan yang runtuh dari atas tebing.

Tebing dengan ketinggian sekitar 100-150 meter itu, longsor saat hujan mendera wilayah tersebut dalam cuaca ekstrem seperti saat sekarang ini.

Medi Arjuna ST MT, Kasubag TU UPTD 5 Dinas PUPR Aceh yang bertempat di Kutacane, Aceh Tenggara saat dikonfirmasi halaman7.com, Senin 7 Desember 2020 membenarkan adanya tebing yang longsor dan menelan korban jiwa.

“Benar, akibat tebing longsor itu, seorang warga setempat meninggal dunia dan satu lainnya, dalam kondisi koma. Kejadiannya sudah beberapa hari lalu,” jelas Medi via telepon selular.

Meskipun demikian, Medi mengatakan, kondisi ini masih belum aman. Karena cuaca ektrem ini berpeluang terjadi hujan baik dengan intensitas sedang atau tinggi, hingga berdampak pada longsornya tebing kembali.

“Jika bicara teori, kondisi tebing bebatuan dengan tanah yang landai seperti itu, di luar negeri sudah ditutup. Karena beresiko tinggi pada keselamatan jiwa manusia yang melintas daerah tersebut,” jelas Medi.

Kondisi jalan yang putus di kilometer 20. FOTO h7 – istimewa –

Jalan Putus

Disamping tebing yang beresiko longsor tersebut. Medi mengungkapkan, ada empat titik ruas jalan yang mengalami rusak parah akibat hujan yang melanda wilayah tersebut beberapa hari ini.

Salah satunya, ruas jalan di Kilometer 20 arah ke Gelombang, Subulussalam. Dimana, jalan tersebut putus tergerus air sungai. Luapan air sungai itu menghatan jembatan hingga jalan tersebut sempat putus.

Sejumlah ruas jalan lainnya yang mengalami kerusakan yakni di kilometer 16 dan 18. Kondisi jalannya beresiko tinggi untuk dilintasi. Hanya saja, kondisi jalan longsor di km 16 ini, bisa cepat teratasi karena ada alat berat yang siaga disana.

Baca Juga  Batalyon C Sat Brimob Aceh Selatan Dipindahkan

“Kebetulan, alat berat yang sedang mengerjakan pembangunan jalan dari kilometer 10 hingga 16, siaga dilokasi. Karenanya bisa cepat tertangani,” jelas Medi.

Kesemua jalan yang rusak akibat hujan dan longsor tersebut merupakan jalan provinsi. Yang sumber dana pembangunannya berrasal dari APBA dan Dana Otonomi Khusus Aceh (Doka).[andinova | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *