Aceh, Opini  

Implementasi Cabang Filsafat bagi Pemerintah dalam Menangani Pandemi Covid-19

Oleh: Rijcha Verdilla Azwa

PANDEMI Covid-19 dalam kurun waktu setahun terakhir ini sangat menggemparkan seluruh dunia. Seluruh negara mengalami wabah virus ini. Penyebaran wabah ini sangat cepat terjadi.

Rijcha Verdilla Azwa

Banyak faktor yang menurun dan dihantam pandemi Covid-19 ini. Baik itu pada bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan serta budaya masyarakat. Semuanya mengalami perubahan yang signifikan. Berbeda dengan kehidupan yang biasa dijalani.

Dalam kajian filsafat ini. Kita melihat bagaimana suatu ilmu itu dapat terjadi. Bagaimana cara memperolehnya, serta apa manfaat dan kegunaan dari ilmu pengetahuan tersebut. Semua itu merupakan lingkup serta cabang dari filsafat ilmu itu sendiri.

Sehingga dalam ilmu filsafat ini memiliki kesinambungan antara cabang yang satu dengan yang lain. Hingga akan mengasah pola pikir dan mengarahkan pada tujuan filsafat itu sendiri. Mendorong pemikiran sehingga melahirkan pengetahuan yang akan menambah wawasan dalam diri seseorang.

Virus Corona 19 awal mula berasal dari negara Tiongkok. Diprediksi sekitar Nopember 2019 telah berkembang di Tiongkok dan menyerang negara tersebut cukup parah. Kemudian virus Corona mulai menyebar ke beberapa negara lainnya. Termasuk ke Indonesia.

Di Indonesia sendiri awal mula perkembangan virus Corona terjadi pada Februari 2020 dengan masuknyaseorang warga negara Jepang ke Indonesia untuk bertemu rekan atau kerabat di salah satu daerah yang ada di Jakarta. Dari awal itulah Covid-19 mulai menyebar di Indonesia.

Pada saat ini seluruh masyarakat sudah mulai diimbau pemerintah untuk menegakkan dan menerapkan protokol kesehatan. Pada awal mula kasus Covid-19 tersebut. Banyak masyarakat yang tidak mempercayainya. Bahkan ada yang mengatakan itu cuman setingan politik semata.

Tetapi seiring berjalannya waktu dan melihat kondisi Covid yang semakin ganas. Dengan melihat perkembangan Covid sudah pada lingkup daerah kota yang ada di Indonesia. Barulah masyarakat mempercayai serta mulai mengindahkan aturan dan kebijakan yang diberikan pemerintah.

Baca Juga  Vaksinasi Covid Serentak di Bulan Ramadhan

Cabang Filsafat

Cabang filsafat sendiri terbagi menjadi tiga golongan. Yaitu epistemologi, oontologi serta Aksiologi. Pertama ada epistemologi yaitu salah satu cabang filsafat yang membahas terkait bagaimana pengetahuan itu bisa ada dan bagaimana cara kita untuk mendapatkan pengetahuan tersebut.

Kemudian ada cabang filsafat kedua yaitu oontologi. Salah satu cabang filsafat ilmu yang membahas tentang sesuatu yang ada atau juga membahas terkait hakikat yang ada serta pada cabang oontologi ini merupakan pencarian hakikat yang dimana kita harus mencari sedalam-dalamnya terkait suatu kebenaran serta kepastian terhadap pengetahuan atau sesuatu yang ingin diketahui, disini kata lengkap nya lebih kepada kepastian.

Kemudian ada cabang filsafat ketiga yaitu Aksiologi.  Ini salah satu cabang filsafat yang membahas manfaat serta kegunaannnya dari ilmu pengetahuan yang telah didapat tersebut.

Kajian terhadap ilmu pengetahuan yang dicari ini memang sudah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupannya manusia, karena didalam kehidupan ini manusia terus berpikir terhadap pengalaman serta pengetahuan yang belum diketahui.

Karena semakin lengkap ilmu pengetahuan yang dimiliki. Maka semakin memberikan kemudahan bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya cabang filsafat ini, manusia akan lebih berusaha untuk mencari pengetahuan serta terus mengembangkan potensi yang ada dalam diri.

Upaya Pemerintah

Terkait dengan cabang filsafat yang diterapkan pemerintah dalam menangani Covid-19. Dimana para ilmuwan dunia serta pakar-pakar ilmu terus mencari akar dari virus Covid-19 tersebut. Bagaimana cara dalam pencegahan virus tersebut. Agar sistem kehidupan kembali seperti sedia kala. Dimana kita melihat sangat banyak perubahan akibat Covid ini. Sehingga seperti yang kita lihat dan pahami lebih berbahaya akan keselamatan dan kesehatan manusia.

Dalam waktu beberapa bulan terakhir ini pemerintah dunia terus menggalakkan vaksinasi bagi seluruh penduduk yang ada di beberapa negara. Tidak terkecuali dengan Indonesia yang terus mengupayakan vaksinasi bagi warga negara.

Baca Juga  Ribuan Sapi di Aceh Tamiang Terserang PMK Mati

Proses vaksinasi ini diterapkan dan dimulai dalam beberapa kategori yang pertama mendapat vaksin seperti tenaga kesehatan karena merekalah yang utama dan menduduki garda terdepan dalam menangani para pasien yang terdampak dan terpapar virus Covid-19. Maka tenaga kesehatanlah yang perlu didahulukan. Kemudian diurutkan menjadi bebarapa bagian dan pada akhirnya nanti masyarakat juga akan mendapatkan vaksinasi.

Dalam kajian ini penulis melihat kajian dari pemerintah Indonesia dalam menangani dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan berbagai upaya. Seperti awal mula Februari 2020 lalu. Pemerintah Indonesia menerapkan lockdown. Mengeluarkan berbagai aturan tentang protokol kesehatan. Menutup tempat-tempat umum yang dapat memicu kerumunan dan keramaian. Serta memberikan libur kepada para ASN serta anak-anak sekolah agar tetap berdiam diri di rumah.

Kemudian mengeluarkan keputusan belajar dan bekerja dapat dilakukan dari rumah. Itu semua merupakan upaya yang dicanangkan dan diterapkan pemerintah kepada seluruh warga negara Indonesia. Agar penyebar virus Covid-19 ini dapat diputuskan mata rantai penyebarannya.

Terhadap kasus Covid-19 ini. Kita pandang dari cabang filsafat mengharuskan manusia untuk mendapatkan pengetahuan serta harus mencari sedalam-dalamnya akar kebenaran hal tersebut.

Ini merupakan definisi yang utama dan menjadi landasan dari ilmu filsafat. Sehingga dengan adanya kita melihat kasus Covid-19 ini dalam kajian filsafat akan memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baru bagi kita. Sehingga setiap orang akan di upayakan untuk terus mengasah daya pikir. Sehingga mampu memberikan pengetahuan yang baru. Juga dapat melihat aspek kegunaan dan manfaat dari ilmu yang telah didapat tersebut.

Seperti dalam bulan April-Mei 2021 menjelang hari raya Idul Fitri. Upaya pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan Covid-19. Seperti adanya larangan mudik. Hal tersebut juga sudah dilakukan pada Idul Fitri tahun lalu. Tetapi masih ramai kita lihat masyarakat yang melanggarnya. Sehingga juga berakibat kepada pelanggaran Prokes.

Baca Juga  Akademisi Unaya: Gagal Tangani Covid, Selayaknya Kadinkes Aceh Besar Diganti

Tahun ini pemerintah menerapkan lagi upaya larangan mudik tersebut dan berusaha lebih ketat lagi. Agar masyarakat dapat mematuhinya. Larangan tersebut diberlakukan mengingat angka Covid-19 di Indonesia masih tergolong lumayan tinggi.

Jadi disini kita melihat upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 terus berkelanjutan. Kita semua berharap agar pandemi ini segera berakhir dan kita semua dapat kembali kepada lingkungan yang semula. Tanpa harus jaga jarak dan melakukan sistem lockdown lagi.

Dengan begitu, dapat memulihkan berbagai aspek yang telah dihantam pandemi ini. Baik itu dilihat dari segi pendidikan, kesehatan, sosial budaya maupun sector utama kehidupan manusia, yaitu ekonomi.[]

Penulis, Mahasiswi Ilmu Pemerintahan, Fisip USK

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *