halaman7.com – Kutacane: Masyarakat Mamas mengharapkan pihak terkait di Aceh Tenggara bisa melakukan pendekatan atau lobi dengan DPRA dan Dinas PUPR, sehubungan rusaknya Oprit jembatan rangka baja yang terletak di Desa mereka.
Sebagaimana kejadian pada Senin, 17 Mei 2021, oprit jembatan di Desa Mamas, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara amblas dihantam derasnya arus sungai Lawe Mamas.
Warga Mamas, Yati mengatakan, selayaknya pihak terkait memberntuk tim percepatan dalam penangan oprit jembatan Mamas tersebut. Pasalnya, pengalihan jalan dan jembatan tersebut dari kabupaten provinsi sudah berjalan 1,5 tahun.
“Karenanya, harus segera dibentuk Tim Percepatan penanganan masalah ini, agar semuanya bisa diselesaikan dengan baik dan tuntas tentunya,” ujar Yati, Senin 17 Mei 2021, malam.
Dengan adanya Tim Percepatan pengalihan ini, maka penyelesaian masalah jembatan ini, maka penanganan dan pemeliharaannya bisa dilakukan provinsi. Ini bisa dilakukan dengan koordinasi dengan Komisi IV DPRA.
Lagi pula, anggota DPRA dari komisi IV tersebut ada putra Aceh Tenggara, Ali Basrah dan Junedi Selain itu juga bisa dilakukan koordinasi dan komunikasi dengan Dinas PUPR Provinsi. Nantinya, DPRA melalui Komisi IV juga bisa melakukan Dinas PUPR.
“Ini penting, agar masalah seperti ini tak terulang lagi. Jika ada musibah, segera ditangani secara cepat oleh provinsi,” ungkap Yati
Sementara itu, Camat Darul Hasanah, Hayadun mengatakan, guna mengatasi masalah darurat ini, Muspika dan masyarakat telah melakukan gotong-royong, membuat jembatan darurat dari kayu.
Di samping itu, pihak kecamatan sudah melaporkan hal tersebut kepada pemerintah daerah. Harapan masyarakat, dapat dilakukan perbaikan oprit jembatan secara permanen. Sehingga aman dari terjangan sungai ketika musim penghujan.[andinova | red 01]