halaman7.com – Jakarta: Indonesia teletak di jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yang menyebabkan hampir seluruh wilayah rentan terpapar risiko bencana.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah telah menyiapkan dana cadangan bencana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai bentuk kesiapan pendanaan.
Demikian sekelumit materi tersaji dalam virtual zoom Mitigasi Pembiayaan Resiko Bencana Alam, Kamis 17 Juni 2021 kerjasama SinerGi, Katadata, USAID dan Wahana Visi.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan adalah peningkatan pendanaan pada kegiatan mitigasi bencana dan pengasuransian aset.
Upaya tersebut tertuang dalam Strategi Pendanaan dan Asuransi Risiko Bencana (PARB).
Strategi ini merupakan kombinasi dari instrumen-instrumen keuangan. Untuk memperoleh skema pendanaan risiko bencana yang efektif, memadai, tepat waktu dan sasaran, transparan serta berkelanjutan.
Tampil sebagai narasumber (pembicara) dalam diskusi ini, Luky Alfirman (Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan). Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe (Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia). Margarettha Siregar (Direktur Humanitarian Emergency Affair, Wahana Visi Indonesia). Deni Friawan (Peneliti Departemen Ekonomi, CSIS) dengan dipandu Moderator Risca Andalin.[Antoedy]