halaman7.com – Banda Aceh: Wakil Ketua DPRA, Safaruddin SSos MSP, mengungkapkan, kondisi Aceh saat ini tidak sedang baik-baik saja. Berbagai persoalan masih menjadi pekerjaan rumah (PR).
Di antaranya pengentasan kemiskinan, pengangguran, pendidikan, dan kesehatan. Ditambah lagi pandemi Covid-19 belum usai.
“Karenanya, kita berharap Pj Gubernur ke depan sosok yang bisa bersinergi dengan DPRA dalam menyelesaikan berbagai persoalan Aceh,” ujar Safaruddin, Selasa 18 Januari 2022.
Lebih penting lagi, kata Safaruddin, Pj Gubernur adalah orang mendapat mandat khusus dari Presiden untuk menyelesaikan berbagai masalah di Aceh, termasuk soal kekhususan.
“Ini penting bagi Aceh. Kita berharap Pj Gubernur adalah sosok yang bisa membangun Aceh dan bisa bergandengan tangan dengan DPRA,” ungkap Safaruddin.
Sebab membangun Aceh, sambung Safaruddin, tidak bisa hanya dilakukan sendiri oleh Pemerintah Aceh, tapi harus bersama-sama dengan DPRA.
“Dimasa transisi nanti kita tidak ingin terjadi konflik kepentingan antara DPRA dan Pemerintah Aceh, seperti selama ini. Aceh hanya butuh perubahan dan kesejahteraan,” ujar Safaruddin.
Secara umum, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) berharap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menunjuk sosok Pj Gubernur Aceh yang paham kondisi kekinian Aceh.
Harapan itu disampaikan mengingat Gubernur Aceh Nova Iriansyah akan berakhir 5 Juli 2022. Selanjutnya, kepemimpinan Aceh dilanjutkan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh hingga terpilihnya gubernur definitif hasil Pilkada 2024.
“Soal penetapan Pj Gubernur itu ranahnya Mendagri. Kita berharap sosok yang paham tentang Aceh,” kata Safaruddin.[ril | red 01]