News, Opini  

Dosa Jariyah Wanita…?

Catatan: Jelita

“Dosa jariyah wanita yang tetap mengalir, bahkan setelah mati,” kata Ustadz Abdul Somad

Jelita
Jelita

Di zaman media sosial yang terjadi di masa ini, banyak dosa jariyah sekarang terjadi tanpa disadari oleh orangnya. Dosa jariyah adalah dosa yang terus mengalir, sekalipun orang tersebut sudah meninggal dunia.

Betapa bahayanya dosa jariyah ini sehingga Nabi Muhammad SAW selalu mengingatkan umatnya untuk tidak terjebak atau melakukannya.

Rasulullah SAW selalu mengajak umatnya untuk menyadari betapa sedihnya nasib seseorang yang terjebak dosa jariyah. Dosanya akan mengalir terus walau yang bersangkutan sudah meninggal dunia.

Ada prinsip hidup dalam Al-Qur’an yang perlu dipahami. Prinsip ini harus menjadi perhatian. Bagaimana untuk bersikap karena dapat memengaruhi amalan serta pahala saat telah meninggal nanti.

Dalam sebuah surah, Allah SWT berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

Artinya: “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” QS Yasin ayat 12.

Wanita merupakan ciptaan Allah SWT yang mulia. Namun demikian, wanita juga dapat menjadi cobaan bagi seorang laki-laki. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Tidaklah ada sepeninggalku fitnah (cobaan) yang paling berbahaya bagi lelaki selain fitnah (cobaan) terhadap wanita.” HR Bukhari dan Muslim

Bahayanya, dosa jariyah akan tetap dilimpahkan kepada mereka sekalipun tak lagi melakukan perbuatan maksiat tersebut.

Apa yang dilakukan sehingga terjebak dalam dosa jariyah?

Simak ulasan singkat berikut ini:

  • Memperlihatkan atau mempertontonkan aurat.
Baca Juga  Fantastik… Merpati ini Miliki Kecepatan 695 km/jam

Ini sering dilakukan dengan mengunggah foto-foto seksi di media sosial. Sehingga membangkitan syahwat laki-laki yang melihatnya.

Selama photo itu ada yang melihat dan membangkitan syahwat. Selama itu pula dosanya mengalir. Bahkan ketika sudah meninggal.

Kedudukan wanita dalam Al-Qur’an sangatlah dimuliakan dan istimewa di mata Allah. Laki-laki Muslim diperintahkan untuk selalu menghormati dan menghargai wanita.

Di sisi lain wanita pun dapat menjadi cobaan atau fitnah untuk kaum laki-laki.

Ustadz Abdul Somad menyatakan selama foto tersebut tidak membangkitkan nafsu syahwat laki-laki. Maka diperbolehkan untuk mengunggahnya.

Lebih jauh Ustadz Abu Somad mengatakan foto yang diunggah dapat berupa foto bersama-sama dengan menutup aurat, memakai pakaian longgar, dan tidak berpose memancing syahwat laki-laki.

Dosa jariyah dapat dikatakan sebagai kebalikan dari amal jariyah. Jika amal jariyah adalah amal yang pahalanya akan mengalir terus walaupun sudah meninggal. Contohnya bersedekah Al-Qur’an, atau alat-alat shalat.

Selama digunakan ibadah maka pahalanya akan mengalir. Sementara dosa jariyah adalah kebalikannya dari amal jariyah.

  • Mempelopori perbuatan maksiat.

Maksudnya adalah seseorang tak diperbolehkan melakukan perbuatan maksiat di depan orang lain. Sebab, hal tersebut bisa jadi membuat orang lain mengikutinya.

Sebetulnya perbuatan ini tak hanya menjadi dosa jariyah wanita, tapi bisa juga kaum laki-laki. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء

Artinya: “Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” HR Muslim.

  • Mengajak melakukan kesesatan dan maksiat
Baca Juga  Dakwah Copy Paste, Bagaimana...?

Melanjutkan dari poin sebelumnya, mengajak seseorang pada kesesatan dan maksiat pun merupakan dosa jariyah wanita.

Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat 25 berfirman:

لِيَحْمِلُوْٓا اَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِ ۙوَمِنْ اَوْزَارِ الَّذِيْنَ يُضِلُّوْنَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ اَلَا سَاۤءَ مَا يَزِرُوْنَ

Artinya: “(ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu.”

Demi mendapatkan keberkahan dan surga yang abadi, seorang muslimah diminta untuk menjauhi salah satu bentuk dosa jariyah. Cara sederhana yang dapat dilakukannya yakni dengan selalu bertawakal, ikhtiar, serta meminta untuk diberi kekuatan iman oleh Allah SWT.

Semoga bermanfaat.[halaman7.com]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *