Masjid Istiqlal Dapat Penghargaan Word Bank 

sebagai Green Mosque Terbaik

halaman7.com – Jakarta: Masjid Istiqlal Jakarta mendapat penghargaan sebagai masjid terbaik “green mosque” dari Lembaga Internasional Finance, Word Bank yang berpusat di Wangshinton DC, Amerika Serikat.

Iman besar Masjid Istiqlal, Prof Dr Nazaruddin Umar MA “Green Mosque” ini sangat bergengsi. Karena melakukan penilaian yang akuratif, hemat energy, baik air, listrik, sirkulasi udara.

“Energy saving atap, melalui tenaga surya menghemat 23%. Dengan solar system energy mampu  menghemat listrik. Air bekas wudhu juga diolah lagi di sebelah selatan itu, untuk menyiram toilet, mengepel dan menyiram tanaman,” papar Prof Nazaruddin, sebelum peringatan Nuzulul Quran, Senin 18 April 2022, malam.

Dikatakan, air mustakmal (air bekas wudhu) memang tidak bisa untuk wudhu lagi, begitu menurut mahzab Syafi’i dalam kitab al Umm. Karena itu daur ulang air tidak untuk berwudhu namun dipergunakan untuk membersihkan toilet dan menyiram tanaman.

“Karpet yang dipergunakan pada malam ini terbuat dari wol Turki yang jauh lebih baik dari karpet yang ada di Saudi Arabia,” lanjut Prof Nazar.

“Mari kita jadikan masjid Istiqlal sebagai rumah Allah dan kita mempergunakannya dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Sementara pada peringatan Nuzulul Qur’an di malam 17 Ramadhan 1443 H, diawali dengan pembacaan Kalam illahi oleh H Qadarasmadi Rasyid dkk secara trio dan berlanjut dengan Qari Internasional, H Muammar ZA.

Peringatan Nuzulul Quran di Istiqlal ini juga dihadiri Wakil Menteri Hukum dan HAM, Dr Edward Omar Sharif Hiariej, Imam Masjid al Azhar, Dr Amir Salim.

Sementara dalam tausyiah yang disampaikan Ustadz Das’ad Latif, mengajak jemaah agar ber- Islam secara utuh.

“Wahai orang-orang beriman masuklah ke dalam Islam sesungguhnya dan secara benar (bi silmi kafah). Dan janganlah ikuti syaitan, karena syaitan itu musuh yang nyata bagimu,” buka Ustadz Das’ad Latif.

Baca Juga  Pembagian Raport di SMKN2 Langsa Terapkan Prokes

Ustadz Das’ad Latif memuji pertemuan malam ini sebagai perkumpulan yang mulia. Dikisahkan saat Nabi Muhammad SAW duduk dengan malaikat Jibril. Nabi Muhammad melihat satu malaikat bertangan banyak. Beliau bertanya kepada Jibril. Maka jibril menjawab itu malaikat banyak jari-jarinya itu adalah malaikat yang mencatat air hujan.

Nabi Muhammad bertanya kepada malaikat itu, “Apa benar engkau yang mencatat air yang jatuh di laut, di darat namun aku tidak dapat mencatat di tempat ini. Kenapa?”

“Aku tidak dapat mencatat melalui jari-jariku ini, ketika umatmu berkumpul di suatu tempat, lalu bershalawat kepada mu. Aku tidak dapat mencatat betapa banyak pahala yang Allah berikan di tempat itu,” jawab malaikat berjari banyak.[Aji | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *