35.211 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Aceh Tamiang

Transportasi darat terputus akibat banjir di Aceh Tamiang.[FOTO: h7 - ist]

halaman7.com – Aceh Tamiang: Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang di awal Nopember 2022 ini berdampak cukup serius.

Bencana banjir yang merendam 12 kecamatan tersebut mengakibatkan belasan ribu kepala keluarga mengungsi.

Data  Tim Satgas Bencana Kabupaten Aceh Tamiang menyebutkan pertanggal 5 Nopember 2022 menyebutkan total titik posko pengungsi sebanyak 267 titik. Sementara jumlah Kepala Keluarga yang mengungsi sebanyak 11.737 KK.

Selanjutnya total kampung yang terendam sebanyak 141 kampung dari 213 kampung dan menyebabkan 79 kampung terisolir atau susah dijangkau.

” Data terakhir kita terima ada 11.737 KK atau sejumlah 35.211 jiwa yang mengungsi,” sebut Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Agusliayana Devita SSTP MSi.

Adapun jumlah pengungsi tersebut tersebar di 267 titik pengungsian (Posko) di 12 kecamatan. Namun masih ada sebahagian warga juga masih bertahan

“66 persen kampung dalam wilayah Aceh Tamiang terendam dan 79 kampung terisolir-susah dijangkau,” jelas Devita.

Untuk Fasilitas Kesehatan (Faskes) sebanyak 113 Faskes terendam masing-masing 5 Puskesmas, 17 Polindes serta sebanyak 97 Persalinan Nakes Polindes serta 122 Sekolah terendam.

Untuk areal pertanian 3.757 Ha terendam. Dengan rincian 3.703 hektar padi, 36 hektar jagung, cabe merah 10 hektar dan 8 hektar bawang merah.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengimbau semua lapisan masyarakat agar tetap waspada menghadapi kondisi cuaca yang ekstrim. Masyarakat tidak perlu cemas namun harus tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrim.

Kondisi banjir saat ini di Hulu sudah berangsur surut. Tentunya ketika di Hulu sudah surut imbas ke daerah Hilir. Untuk itu di imbau agar semua masyarakat harus tetap waspada.

“Kondisi kondisi cuaca sangat ekstrim dengan selalu waspada. Maka kita akan terhindar dari kelalaian,” imbau Agusliayana Devita.

Baca Juga  Korban Banjir Dua Kecamatan Dapat Bantuan Sembako

Pengungsian akibat banjir di Aceh Tamiang.[FOTO: h7 – dok humas]
Agusliayana Devita meminta kepada semua lapisan masyarakat. Agar dapat tidak mempercayai informasi-informasi yang beredar di media sosial terkait banjir yang saat ini melanda Aceh Tamiang.

Untuk pengguna media sosial, Agusliayana Devita meminta agar arif dan bijaksana dalam hal memberikan informasi terkait banjir. Masyarakat luas agar dapat memilah informasi akan kebenarannya.

”Kita sedang mengalami musibah, jadi sampaikan akan kebenaran, jangan ada kegaduhan. Membuat masyarakat kita cemas terhadap banjir. Kita harus waspada tapi tidak perlu cemas,” ujar Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.[ril | Antoedy]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *