halaman7.com – Medan: Walikota Medan, M Bobby Afif Nasution menegaskan, banyaknya pemberitaan tentang Pemko Medan, bukan berarti pecitraan. Tapi itu hanya bentu transfaransi Pemko Medan kepada masyarakat.
Pemko Medan tranfaran dalam menyampaikan kebijakan dan program kerja. Karenanya, butuh pemberitaan. Itu hanya dapat dilakukan lewat pemberitaan melalui media massa. Karenanya, Pemko Medan sangat butuh para wartawan yang berkompetensi.
“2,4 Juta masyarakat Medan, belum tentu tau semua kebijakan dan program Pemko Medan, tanpa ada pemberitaandari wartawan,” tegas Walikota Medan, M Bobby saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan 46, kerjasama dengan PWI Sumatera Utara, Selasa 15 Nopember 2022.
UKW yang berlangsung hingga, Rabu 16 Nopember 2022 dan diselenggarakan kerjasama wartawan unit Pemko dan Dinas Kominfo Medan ini, diikuti 42 wartawan. Terbagi dalam 7 kelas (kelompok). 1 wartawan jenjang Madya dan 6 lainnya jenjang Muda.
Lebih lanjut, Bobby menegaskan, setiap kebijakan dan program Pemko Medan ini, tidak cukup ASN yang mengetahuinya. Melainkan semua warga Medan yang berjumlah 2,4 juta harus tau. Karenanya, Pemko menyampaikannya itu lewat pemberitaan media.
Sebelumnya, Ketua PWI Sumut, H Farianda Putra Sinik mengatakan, Kode Etik bagi wartawan harus selalu ada di hati. Karena, saat setiap saat buat berita, para wartawan selalu ingat, kode etik sebelum berita itu dibuat dan disajikan pada masyarakat.
“Karenanya UKW ini sangat perlu. Guna memberdakan mana wartawan professional dan mana yang belum professional,” ujar Farianda.
Dikatakan, jika dulu masyarakat hanya mendapatkan informasi pada pagi dan sore hari. Lewat pemberitaan media (Koran) pagi dan sore. Namun, saat ini setiap saat masyarakat dapat memperoleh informasi, dengan lahirnya media online yang menjamur.
Lahirnya media online yang menjamur ini, tentu dibutuhkan wartawan professional dan beretika dan paham dengan kode etik serta UU No 40 tentang pers dan regulasi lain yang terkait.
UKW ke 46 ini menghadirkan, 7 penguji yang berasal dari Sumatera Utara, yakni, M Syahrir, Dedi Saputra, Rizal Rudi Surya, Khairul, Austin, Amru Lubis serta satu penguji asal Aceh, Iranda Novandi.[andinova | red 01]
Respon (1)