halaman7.com – Aceh Besar: Mantan narapidana terorisme asal Aceh, Muhammad Fadhil. Menerima bantuan rumah layak huni. Bersumber dari pokok pikiran (Pokir) anggota DPRA, Muchlis Zulkifli alias Ngoh Muklis.
Muhammad Fadhil merupakan warga Aceh Besar. Pernah bergabung dengan kelompok teroris Pepi Fernado. Terlibat dalam kasus “Bom Buku”. Sehingga ditahan di Lapas Surabaya pada 2011 silam. Fadhil bebas bersyarat pada 2015 dan bebas murni pada 24 September 2016.
Bantuan rumah tersebut diserahkan Muchlis di Desa Rima Keunerom, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Ikut disaksikan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Dr Mukhlisuddin Ilyas, KBO Binda Aceh, Catur Budi, keuchik setempat, Muhammad Yusuf Gulo, dan unsur Muspika Peukan Bada.
Muchlis mengatakan, penyerahan bantuan rumah layak huni tersebut merupakan bentuk kepedulian dirinya bersama Pemerintah Aceh melalui Dinas Perkim.
Hal ini juga implementasi dari masukan dari mitra kerja strategis. Dalam meringankan beban ekonomi mantan napi terorisme. Fadhil bersama keluarganya yang saat ini belum memiliki rumah.
“Di sisi lain, pemberian bantuan rumah ini adalah bagian dari wujud reintegrasi mantan terorisme,” kata Muchlis, politisi PAN itu, usai penyerahan rumah bantuan, Jumat 30 Desember 2022.
Ketua FKPT Aceh, Dr Mukhlisuddin Ilyas menyambut baik serta mengapresiasi langkah Muchlis Zulkifli. Memberikan bantuan rumah layak huni kepada mantan napi teroris, Fadhil, melalui Pokirnya.
Menurutnya, semua mantan terorisme harus mendapat perhatian yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Serta tidak boleh membeda-bedakan. Karena mereka juga bagian dari masyarakat. Terlepas masa lalunya pernah terjerumus dalam kelompok terorisme.
FKPT Aceh sangat mendukung DPR Aceh dan Pemerintah Aceh serta Badan Intelijen Negara (BIN) Aceh. Selama ini berupaya untuk menjalankan program yang bersifat daya ungkit positif bagi mantan napi terorisme.
“Ini progam daya tangkal radikalisme dan terorisme bagi masyarakat di Aceh,” sebut Mukhlisuddin Ilyas.
Ia menyebut, selama ini FKPT Aceh aktif berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh melalui Badan Kesbangpol. Versama mitra kerja FKPT Aceh dalam menyukseskan berbagai progam deradikalisasi di daerah.
“Hal ini sebagaimana amanah yang telah dititipkan ke kami oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI selaku mitra strategis di daerah,” ujarnya.
Progam pencegahan radikalisme dan terorisme setiap tahunnya dilakukan BNPT di Aceh. Dengan melakukan pelibatan unsur dari civitas akademika, pelaku seni, pemuda.
Termasuk, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, mahasiswa, guru sekolah dan dayah. Serta berbagai komunitas, media, serta komponen lainnya.
Bahkan, sebut Mukhlis, baru-baru ini BNPT juga telah Menggelar kegiatan deklarasi kesiapsiagaan nasional berbasis kearifan lokal pada 13 Desember lalu di Gedung Convention Hall, Kota Banda Aceh.
Kemudian dialog kebangsaan BNPT bersama civitas akademika di Gedung AAC USK Banda Aceh pada 14 Desember. Serta peresmian wadah akur rukun usaha nurani gelorakan NKRI (Warung NKRI) ke-18 di Zero Cafe Kota Sabang pada 15 Desember 2022.
Muhammad Fadhil sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan rumah layak huni yang diberikan kepadanya.
Menurutnya, dalam kondisi yang serba keterbatasan, selama ini harus mengontrak rumah Rp8 juta per tahun.
“Berkat kuasa dan kemudahan dari Allah SWT melalui Pokir dari Muchlis Zulkifli. Saya sekarang sudah memiliki rumah layak huni. Sehingga dapat meringankan beban ekonomi yang saya hadapi selama ini. Nantinya, rumah ini akan saya tempati bersama isteri dan empat anak kami,” ucap Fadhil penuh syukur.[ril | Antoedy]