halaman7.com – Banda Aceh: Kepolisian Daerah (Polda) Aceh mengklaim ada 2.723 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan di Aceh. Dari total 16.064 TPS yang ada pada saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nantinya.
Selain 2.000 an TPS rawan, polisi mencatat ada 307 TPS yang sangat rawan dan 13.016 TPS yang kurang rawan.
Hal itu disampaikan Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko pada apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Seulawah 2023-2024 di Mapolda, Selasa 17 Oktober 2023. Operasi itu dilakukan dalam rangka pengamanan Pemilu 2024.
Gelar pasukan ini dipimpin bersama, Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko dan Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya.
Kapolda mengatakan, dalam pengaman Pemilu ini akan melibatkan 52.751 personel. Terdiri dari Polri 14.820 personel, TNI (6.248 personel) dan Linmas (31.683 personel).
Dikatakan, Pemilu 2024 yang diselenggarakan di Aceh diikuti 18 partai nasional dengan jumlah Bacaleg 9.058 orang dan 6 partai lokal dengan jumlah bacaleg 3.401 orang.
Alumni Akabri 1991 itu juga mengatakan, kerawanan pemilu yang menjadi perhatian khusus pada masa kampanye nanti. Seperti terjadinya pelanggaran kampanye yang berdampak pada situasi Kamtibmas, kampanye hitam atau black campaign, benturan antar massa pendukung calon, konvoi atau arak-arakan kendaraan bermotor, intimidasi, kampanye tidak sesuai prosedur, perusakan alat peraga kampanye, dan penggunaan fasilitas negara.
Selanjutnya, pada masa tenang juga akan dilakukan antisipasi terjadinya kampanye terselubung, pemasangan alat peraga di sekitar TPS, munculnya kasus money politic, pengancaman, intimidasi, dan teror.
“Banyak hal yang akan jadi perhatian kita saat pelaksanaan Pemilu nanti. Mulai masa kampanye hingga penghitungan suara. Di samping itu juga terkait intimidasi golput hingga indikasi protes ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan suara,” ujarnya.
Irjen Achmad Kartiko menambahkan, Polda Aceh beserta jajaran siap menjaga keamanan setiap rangkaian Pemilu di Aceh. Polisi sudah melakukan mapping terhadap kemungkinan dan kerawanan terhadap pelaksanaan pemilu, termasuk kerawanan TPS.
Alumni Sespimti 2014 itu juga mengatakan, dirinya bersama-sama dengan Pangdam, rekan-rekan TNI dan masyarakat akan bersatu padu. Memastikan penyelenggaraan dan pelaksanaan pemilu di Aceh berlangsung damai dan tertib.
Amanat Kapolri
Sementara itu, amanat Kapolri yang dibacakan, Pangdam IM, Mayjen Novi Helmy Prasetya, menyebutkan, apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 dilaksanakan secara serentak di seluruh indonesia.
“Apel gelar pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarpras, sehingga Pemilu 2024 dapat terselenggara dengan aman dan lancar,” ujarnya.
Dikatakan, Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi terbesar yang akan menjadi bukti kematangan demokrasi Indonesia dan sekaligus menjadi titik penentuan masa depan bangsa. Hal ini sebagaimana penyampaian Presiden Joko Widodo, di mana 2024 adalah momen politik yang sangat penting. Karena menyelenggarakan pesta demokrasi terbesar dan secara serentak dalam tahun yang sama.
“Ini juga pekerjaan besar yang menentukan masa depan bangsa dan Negara,” tambahnya.
Melihat pentingnya hal tersebut, lanjut Pangdam, maka seluruh komponen bangsa, tentunya harus berpartisipasi penuh guna mensukseskan Pemilu 2024. Terlebih lagi, Pemilu 2024 memiliki kompleksitas tersendiri. Karena dilaksanakan secara serentak dengan rentang waktu yang berdekatan, wilayah yang luas, geografis yang beragam, serta melibatkan jumlah pemilih yang besar.
“Mari bersama-sama kita amankan Pemilu 2024, demi mewujudkan visi Indonesia emas 2045 yang kita cita-citakan bersama,” pungkas Mayjen Novi Helmy Prasetya, mengakhiri amanat Kapolri.[ril | Antoedy]