halaman7.com – Banda Aceh: Kisah memilukan terjadi di Kota Banda Aceh. Kisah pilu sepasang suami istri (Pasutri) ini mematahkan kisah percintaan nan romantis yang pernah terjadi selama ini. Bahkan mengalahkan kisah novel romantis manapun yang pernah ada.
Meskipun dalam gangguan kejiawaan (ODGJ), YT tetap setia menemani suaminya (TB) yang telah meninggal hingga membusuk, disatu kis kecil di Kecamatan Syaih Kuala, Kota Banda Aceh.
Diketahui, YT selama ini memang hidup bersama suaminya selama 17 tahun. Sang suami, kesehariannya bekerja sebagai tukang sol sepatu. Keduanya diketahui, warga luar Kota Banda Aceh.
Kisah romantis ini mulai terungkap saat warga sekitar curiga dengan aroma tak sedap yang tercium di sekitar kios. Apalagi, kehadiran TB tak terlihat selama beberapa hari belakangan setelah sempat mengeluh sakit kepala dan mata.
Atas kecurigaan itulah, warga berinisiatif melapor ke pihak kepolisian setempat. Kedatangan polisi dan warga di lokasi pada Selasa, 15 April 2025 malam sekitar pukul 20.00 WIB, sempat disambut YT.
Aroma yang tak sedap semakin kuat tercium dari depan kios sekaligus rumahnya tersebut. Namun, YT tak mengizinkan polisi masuk, sehingga upaya paksa pun dilakukan oleh petugas.
Atas penemuan ini, polisi yang ikut dibantu warga beserta tim medis langsung mengevakuasi jasad TB ke rumah sakit. Sementara, sang istri yakni YT diamankan ke Polsek Syiah Kuala untuk dimintai keterangan.
Dari keterangan beberapa saksi yang juga warga sekitar, empat hari lalu TB sempat mengeluh sakit kepala dan sakit mata. Pasca keluhan itu, TB tak terlihat lagi, padahal biasanya ia selalu terlihat bekerja di depan kiosnya.
“Keberadaan korban sempat ditanyakan warga ke YT, namun yang bersangkutan bilang suaminya sedang sakit. Saksi lainnya menyebut YT mengalami gangguan jiwa. Bahkan keduanya kerap bertengkar hebat,” beber Kapolsek wanita yang akrab disapa Cut Uya ini.
Keluarga korban yang sempat dihubungi via telepon juga mengakui, YT mengalami gangguan kejiwaan. Bahkan YT sering kesurupan, jelas Uya berdasarkan pengakuan keluarga.
Lebih lanjut Cut Uya mengatakan, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad TB. Selain itu, YT pun tak dapat dimintai keterangan lantaran ia selalu berbicara ngawur. Bahkan tak mengetahui identitasnya sendiri.
“Saat ditanya terkait kematian suaminya, dia bilang kalau ‘sudah empat hari gak mati suami saya’,” jelasnya.
Saat ini, kata Cut Uya, jenazah TB telah dibawa pulang pihak keluarga ke kampung halamannya di Bireuen. Mereka juga menolak untuk visum, yang ditandai dengan membuat surat pernyataan penolakan.
“Keluarga menolak jenazah divisum, saat ini juga telah dibawa pulang ke kampung halaman. Untuk YT hingga sekarang masih di Polsek, nantinya akan diambil perangkat desa,” pungkasnya.[ril | red 01]