4 Helikopter TNI/Polri Distribusi Bantuan ke Daerah Terisolir

Hari Ini, Bantuan Presiden untuk Korban Banjir Aceh Disalurkan

Banjir rendam Aceh Singkil hingga terisolir.[FOTO: h7 - dok warnet]

halaman7.com – Banda Aceh: Bantuan Presiden, Prabowo Subijanto untuk para korban banjir dan bencana alam di Aceh akan disalurkan dengan menggunakan helikopter TNI/Polri ke daerah-daerah tersisolir yang sulit terjangkau via darat, akibat dampak bencana alam banjir dan tanah longsor di Aceh.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA mengatakan, pendistribusian yang tidak dapat ditembus via darat kemungkinan akan dilakukan via udara, seperti wilayah tengah Aceh akan menggunakan helikopter TNI dan Polri.

Drop bantuan untuk wilayah tengah akan memusatkan kosentrasi logistik di Bandara Malukussaleh dan Bandara Cut Nyak Dhien sebagai pusat distribusi menggunakan helikopter.

“Ada 4 helikopter yang akan digunakan, milik TNI 3 unit dan dari Polri 1 unit,” ujar MTA, Sabtu 29 Nopember 2025.

Dikatakan, sejak kemarin bantuan pusat mulai tiba yaitu dari BNPB dan Presiden. Bahkan tadi malam bantuan logistik untuk masyarakat terdampak dari Presiden juga sudah tiba di Banda Aceh menggunakan pesawat hercules TNI.

“Pagi ini Gubernur, Pangdam dan Kapolda akan pimpin langsung pendistribusian ke kabupaten/kota,” tembah MTA.

Menurut MTA, hari ini, Sabtu 29 Nopember 2025, Mendagri bersama tim dari Pusat direncanakan kunjungi Aceh. untuk itu, berbagai langkah-langkah koordinasi dan komando pengendalian bencana terus dilakukan lintas instansi di Aceh.

Sedangkan bantuan logistik dari Pemerintah Aceh mulai diturunkan sejak peringatan potensi bencana dari BMKG, sebelum bencana sebagai support potensi bagi BPBD kabupaten/kota dan sampai hari ini masih terus berlanjut.

Secara khusus, lanjut MTA sejak kemari posko-posko bencana kabupaten/kota telah di suport sarana telekomunkasi StarLink bantuan pusat bawah kendali distribusi TNI. Hingga,  alhamdulillah komunikasi mulai terkendali.

“Kita berharap semua pihak saling berangkulan fokus penanganan darurat bagi saudara-saudara kita. Kita hindari informasi-infomasi provokatif yang dapat mengakibatkan resistensi di tengah bencana,” ujar MTA.

Baca Juga  Guru Besar IPB: Kopi Memperjelas Budaya Gayo

Dikatakan, walaupun status bencana sumatera ini tidak ditetapkan bencana Nasional oleh pemerintah pusat, namun yang harus dipahami bersama pemerintah pusat mempunyai kosentrasi besar dalam penanggulangan bencana ini.

“Berbagai koordinasi pemerintahan dan instansi terkait berjalan baik dan terkendali. Mari kita dukung pemerintah dalam upaya penanggulangan ini,” ujar MTA mengakhiri pernyataan tertulisnya.[ril | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *