Ketum PWI Pusat: Hentikan Transasksional dalam Suksesi PWI

Ketum PWI Pusat saat berbicara di silaturrahmi dengan pengurus PWI Aceh dan Ketua kPWI kabupaten/kota se Aceh.[FOTO: h7 - andinova]

halaman7.com – Banda Aceh: Ketua Umum (Ketum) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir meminta semua anggota PWI di Indonesia, mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota untuk meghentikan transaksional dalam suksesi pemilihan ketua PWI di daerah.

PWI harus  bisa menjadi penjaga integritas dan etika moral. Jangan sampai seperti kontestasi politik yang cendrung mengedepankan transaksional.

“Kita sebagai organisasi profesional, harus bisa menjadi contoh dan panutan dalam menjaga etika moral dalam berdemokrasi,” ujar Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir, saat bersilaturrahmi dengan pengus PWI Aceh dan para ketua dan sekretaris PWI kabupaten/kota se Aceh, Sabtu 1 Nopember 2025 di aula lantai II Gedung PWI Aceh.

Dikatakan, sebagaimana amanat dari Konres PWI Persatuan di Cikarang, Jawa Barat, masalah transaksional ini manjadi salah satu poin yang dimasukan dalam revisi AD/ADT PWI yang baru.

Nantinya, diharapkannya tidak ada lagi praktik transaksional dalam suksesi PWI dimanapun. Selama ini, lanjut Dirut LKBN Antara ini, pihaknya merasa prihatin dengan maraknya transaksional dalam suksesi PWI, bahkan ada kabupaten/kota yang nilai transaksionalnya berkisar antara Rp5 juta persuara.

Karenanya, PWI juga sedang memperlajari bagaimana pemilihan ketua PWI itu bisa dilakukan secara e-voting . Sehingga bisa juga hebat anggaran dan juga memperkecil pratik transaksional.

Kehadiran Munir ke Aceh untuk pertama sekalinya sejak terpilih sebagai Ketum PWI pada Agustus 2025 lalu bersama Zulmansyah Sekedang (Sekjen PWI Pusat), sempat dua kali dilakukan tepung tawar (peusijuek).

Pertama sebagai tamu pemerintah Aceh Ahkmad Munir bersama Zulmansyah Sekedang  dan Muhammad Amru (Dewan Pakar PWI Pusat) serta Ami (Wakil Ketua Bidang antar Lembaga) di Peusjuek sebagai tamu Pemerintah Aceh di ruang VIP Bandara Sultan Isandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Jumat 31 Oktober 2025.

Baca Juga  PWI Aceh Minta Wartawan Lebih Bijak Menulis

Kedua kalinya, saat maulid Nabi Muhammad sekaligus dzikir dan doa, kembali dipeusijuek oleh PWI Aceh di Kantor PWI Aceh, Simpang Lima, Banda Aceh, Sabtu 1 Nopember 2025.[andinova | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *