Catatan Eddyanto SST
MENGUSUNG Misi kemanusiaan, tiada kata terlambat. Mungkin inilah yang pantas kita apresiasikan kepada Tim Sentra Galih Pakuan Bogor Kementerian Sosial RI.
Sebagai informasi awal, Tim Sentra Galih Pakuan Bogor adalah unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang fokus pada rehabilitasi sosial dan pelayanan bagi penyandang masalah sosial. Seperti anak terlantar, lansia, disabilitas (termasuk anak berkebutuhan khusus), korban penyalahgunaan NAPZA, dan kelompok rentan lainnya.
Dengan memberikan layanan kesehatan, psikologi, bimbingan mental, serta bantuan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup mereka di wilayah Bogor dan sekitarnya.
Tepat pada 12 dan 13 Desember 2025, Tim Sentra Galih Pakuan Bogor Kementerian Sosial RI ini hadir dan menerobos daerah bencana banjir Tamiang di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak.
Kondisi pasca bencana, sebagaimana pantauan langsung Tim, Desa Lubuk Sidup yang berada di tepi sungai Tamiang. 98 persen rumah warga habis tergerus banjir, hanya tersisa 5 rumah saja dari sekitar 120 rumah yang ada di desa ini.
Selanjutnya, warga yang mengungsi terfokus di 2 titik. Titik pertama di pinggir jalan dan 1 titik lagi lainnya di lokasi yang tidak terjangkau kendaraan (jalan kaki kurang lebih 2 km) di rumah karyawan bekas pabrik KSP.
Kondisi Dapur Umum juga kurang Layak karena hanya dilindungi terpal yang kurang layak pula.
Salah seorang pejabat atau pimpinan Tim Sentra Galih Pakuan Bogor Kementerian Sosial RI, Lukman Fajar kepada halaman7.com mengatakan kehadiran mereka ke Lubuk Sidup di tengah-tengah warga pengungsi bencana pada 12 Desember 2025 di Posko Dalam Desa Lubuk Sidup.
Tim ini memberikan pelayanan berupa layanan dukungan psikososial untuk anak berupa kegiatan melukis, menyanyi, senam otak dan lain lain; Melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap penyintas bencana berupa cek kesehatan dan pemberian obat-obatan ringan (demam, batuk, pilek, lambung, darah tinggi, vitamin, obat luka, P3K serta obat anti nyamuk)
Kemudian, menyerahan Bantuan Tanggap Darurat Bencana berupa kasur Palembang, selimut, daster, kain sarung, pakaian dalam, dan peralatan kebersihan diri.

Memberikan layanan dukungan psikologis bagi ibu-ibu penyintas bencana berupa relaksasi untuk mengurangi trauma bencana dan motivasi untuk menghadapi kehidupan pascabencana.
Tim juga melalukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat obatan ringan; melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Sekerak terkait rencana pendirian Dapur Umum di Kecamatan Sekerak dan disepakati di Kecamatan Sekerak Dapur Umum Kemensos RI akan didirikan di Desa Lubuk Sidup.
Lanjut Lukman,yang juga rekan wartawan halaman7.com (Eddyanto SST) saat sama-sama menempuh pendidikan di STKS Bandung Kelas J95 tersebut menegaskan tim setelah melaksanakan kegiatan selama dua hari dan mendengarkan informasi dari beberapa penyintas bencana serta berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Sekerak
Didapat kesimpulan sebagai berikut;
Di Kecamatan Sekerak masih terdapat 6 Desa yang masih sulit dijangkau karena jalan terputus dan hanya bisa dijangkau dengan perahu boat dimana ongkos boat yang cukup mahal. Untuk itu diperlukan segera penyediaan boat dari pemerintah agar masyarakat bisa mengakses bantuan dengan lebih cepat dan murah.
Perlunya dibangun hunian sementara (huntara) dan MCK yang layak bagi penyintas bencana yang rumahnya hancur sebelum direlokasi. Karena proses relokasi akan memerlukan waktu yang lama.
Adanya beberapa Lansia dalam kondisi Bedrest yang dibawa dan dirawat di pengungsian yang kurang layak. Sehingga sebaiknya dibawa dulu ke panti/sentra terdekat, agar mendapatkan perawatan yang lebih layak.
Terakhir, perlunya disusun tindakan yang terukur dan terstruktur dalam penanganan pascabencana banjir di Aceh Tamiang dengan melibatkan unsur pemerintah pusat maupun daerah dan pihak swasta. Ini dikarenakan masifnya dampak banjir yang melanda seluruh wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
Semoga Tamiang cepat pulih dan warga kembali bisa tersenyum.[]
Penulis, wartawa halaman7.com di wilayah timur Aceh yang juga korban dan pentintas bencana di Langsa.

















