halaman7.com – Banda Aceh: Dalam rangka percepatan pemulihan pasca bencana, pembersihan fasilitas kesehatan mulai dilakukan masyarakat bersama TNI/Polri dan institusi lainnya secara bergotong royong.
Hal tersebut seperti terpantau di Aceh Tengah dan Aceh Timur, Jumat 19 Desember 2025 yang dilakukan Polres setempat.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut Surat Telegram Kapolda Aceh tanggal 18 Desember 2025. Tentang pelaksanaan kegiatan pemulihan pasca bencana melalui gotong royong bersama Polri, PLN, dan masyarakat.
Adapun sasaran kegiatan pemulihan berada di Polindes Desa Kala Lengkio, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, serta Puskesmas Matang Pudeng, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur.
Personel yang terlibat meliputi personel Polres Aceh Tengah dan Polres Aceh Timur, personel Polsek jajaran dan BKO Brimob Polda Aceh, petugas PLN setempat, tenaga kesehatan, serta masyarakat sekitar.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergisitas lintas sektor dalam membantu masyarakat pascabencana, khususnya dalam pemulihan fasilitas pelayanan kesehatan.
“Pemulihan pasca bencana tidak dapat dilakukan sendiri. Melalui gotong royong bersama Polri, PLN, dan masyarakat, fasilitas kesehatan yang terdampak dapat segera difungsikan kembali, sekaligus menjaga stabilitas kamtibmas di wilayah,” ujar Kombes Joko Krisdiyanto, dalam rilisnya.
Dalam pelaksanaannya, kata Kombes Joko, kegiatan difokuskan pada pembersihan lumpur, material sisa bencana, serta penataan lingkungan fasilitas kesehatan. Meski terdapat hambatan berupa sisa material banjir dan keterbatasan peralatan di tahap awal, seluruh kendala dapat diatasi melalui koordinasi dan kerja sama yang baik.
Kombes berharap, gotong royong terpadu ini dapat membuat fasilitas pelayanan kesehatan kembali berfungsi optimal. Terbangunnya kepercayaan dan kedekatan Polri dengan masyarakat, serta situasi kamtibmas yang tetap aman dan kondusif selama dan setelah kegiatan berlangsung.
“Semoga gotong royong terpadu seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bagian dari kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di wilayah rawan,” tutup Kombes Joko.[ril | Antoedy]

















