halaman7.com – Pidie: STIKes Medika Nurul Islam menggelar kuliah tamu dengan menghadirkan narasumber Syaikh Fadi Abdalgani Shalabi dari Palestina.
Dalam kuliah umumnya, Syaikh Fadi Abdalgani mengangkat tema “pengembangan nilai-nilai Akhlakul karimah sebagai cerminan mahasiswa kesehatan yang islami”.
Kegiatan ini dibuka Wakil ketua III bidang Kemahasiswaan STIKes Medika Nurul Islam Ns Azhar Mu’alim MKep dengan diikuti sekitar 200 mahasiswa MNI dari berbagai angkatan
Azhar Mu’alim, menyampaikan kegiatan ini merupakan program pembentukan karakter mahasiswa yang berakhlakul kharimah. Memiliki jiwa yang baik sebagai cerminan tenaga kesehatan yang islami di masa depan.
“Ini juga bisa dilihat dari karakter pemateri yang didatangkan dari Palestina, seorang akademisi dan Imam masjid di negaranya,” ujar Ns Azhar.
Syaikh Fadi Abdalghani menyampaikan tentang karakter akhlakul karimah merupakan kunci sukses di dunia dan di akhirat. Akhlakul karimah merupakan sikap terpuji sesuai dengan ajaran agama Islam.
Bagi orang yang memiliki akhlakul karimah maka akan selalu disenangi semua orang. Seperti orang-orang di Indonesia khususnya di Aceh yang selalu sigap dan terdepan dalam membantu negaranya saat menghadapi masa-masa berat dalam mempertahankan Al-aqsha. Bahkan jika seseorang berprilaku sesuai ajaran agama Islam maka sudah pasti baik dan dicintai Allah SWT.
Lebih lanjut Syaikh juga menambahkan tentang jenis akhlakul karimah atau akhlak yang mulia. Meliputi sikap berbakti kepada orang tua, sopan dalam tutur bahasa, sopan dalam bersikap terhadap guru atau dosen, menghormati sesama teman sekitar, bersikap bagi dengan jiran dan cinta kepada Rasul dan Allah SWT.
Sedangkan akhlakul madhmumah atau akhlak tercela diantaranya dengki, dendam, iri hati, mengadu domba, mengupat, ujub, takabur atau sombong, khianat, bakhil, dan munafik.
Kuliah tamu ini di tutup dengan penyerahan donasi dari seluruh mahasiswa dan seluruh staf yang ada di lingkungan STIKes Medika Nurul Islam kepada pihak MRI-ACT untuk dapat dimanfaatkan guna membantu saudara kita yang sedang menjalani masa sulit di Palestina.[ril | red 01]

















