halaman7.com – Banda Aceh: Kepmendagri dengan No.050-145/2022, menyebutkan Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Kecil, Pulau Lipan dan Pulau Panjang di Aceh Singkil telah ditetapkan masuk wilayah Sumatera Utara.
Tentu Kepmendagri ini, membuat Aceh kembali meradang dan kecolongan wilayahnya di caplok diambil Pemerintah Sumatra Utara.
Dimata Akademisi Unaya, Usman Lamreueng, semua ini akibat ketidakbecusan Pemerintah Aceh dalam menjaga keutuhan wilayah sesuai yang sudah diatur dalam UUPA.
Menurutnya, sengketa 4 Pulau di Kabupaten Aceh Singkil pemerintah Aceh dan Pemerintah Sumatera Utara sudah sejak lama, namun ironisnya tidak pernah selesai. Sampai akhirnya keluar keputusan Kementerian Dalam Negeri.
“Apakah ini buah kegagalan pemerintah Aceh, DPRA dan DPD, DPR RI Perwakilan Aceh, tidak mampu membangun komunikasi politik ditingkat internal?,” Tanya Usman, Senin 23 Mei 2022.
Sehingga berbagai masalah yang terjadi di Aceh dan komunikasi politik dengan pusat tidak berjalan mulus. Menyebabkan banyak regulasi dan kebijakan tidak berjalan mulus, termasuk masalah sengketa 4 pulau di Kabupaten Aceh Singkil.
Dikatakan Usman, Pulau Banyak dan pulau lainya yang ada di Kabupaten Aceh Singkil punya potensi alam begitu besar. Sudah barang pasti akan banyak dilirik oleh para investor, khusus di sektor parawisata.
Namun pemerintah Aceh gagal menata pulau-pulau tersebut, malah ironis lagi wacana mendatangkan investor UEA ke Singkil gagal total. Kenapa gagal. Di duga karena memang tidak ada keseriusan pemerintah Aceh mengurus Pulau Banyak dan Pulau-Pulau lainya di Aceh Singkil. Ini terbukti prasarana infrastruktur dasar luput menjadi program periotas di sana.
Begitu juga dengan sengketa 4 Pulau, sudah bertahun pemerintah Aceh dan DPRA tidak kunjung selesai sengketa tersebut. Begitu Kemnterian Dalam Negeri menetapkan 4 Pulau tersebut menjadi bagian wilayah Sumatera Utara.
“Sekarang merasa terkejut, panik dan protes. Lalu, kemarin-kemarin kemana? Apa hanya ngomong saja UUPA, namun tak mampu menjaga, tak mampu mengelola, tak mampu dijalankan, ini namanya cakap tak serupa bikin,” ujar Usman.
Dikatakan, hari ini 4 pulau di ambil pemerintah Sumatera Utara. Besok-besok bisa jadi pulau banyak bakal bergabung dengan Sumatera Utara. Kenapa? Karena, lanjut Usman memberi alasan, memang Pemerintah Aceh tak serius membangun potensi Pulau Banyak yang begitu mengoda.[ril | red 01]

















