Catatan: Tarmizi Age
Durrahman penjual ayam bakar Kerawang Boga Sari (KBR) di pasar Jalan Peusar, Panongan, Tangerang, terlihat tak henti-henti mengipas arang yang sedang panas terbakar api.
Memang dalam dua hari bulan jualan Durrahman terlihat laris manis. Omsetnya mencapai Rp8 juta/hari. Memang ramadhan bulan berkah, meskipun wabah Covid-19 masih menjadi momok, namun rezeki dari Allah tak ada satupun yang bisa halangi.
Melihat tak hentinya Durrahman mengasapi perapian, Penulis akhirnya tertarik untuk mewawancarai ayah tiga anak itu, Sabtu 25 April 2020.
Dari pukul 14.00 hingga tengah malam, kedai Durrahman, pedagang nasi ayam bakar KBR yang berasal dari Kerawang, Jawa Barat, belum juga berhenti diserbu pembeli. Memang begitu kalau lagi ada rezeki,
Siapa Durrahman, ia adalah seorang lelaki pedagang nasi ayam bakar KBR, yang bisa di katakan laku di Pasar Peusar, Kecamatan Panongan, warungnya terletak tidak jauh dari komplek Citra Raya, Cikupa, Tangerang, Banten,
Kita simak hasil wawancara penulis dengan Durrahman.
Tarmizi Age:
Berapa ekor, ayam bakar, bisa dijual hari ini?
Durrahman:
Bisa saja sampai 150 ekor,
Tarmizi Age:
Berapa dijual 1 ekor, setelah siap dibakar?
Durrahman:
Rp55.000
Tarmizi Age:
Sudah berapa lama Durrahman jualan di sini?
Durrahman:
Sudah 8 tahun,
Tarmizi Age:
Durrahman asli orang sini?
Durrahman:
Oo tidak, saya dan isteri berasal dari Kerawang, Jawa Barat, kami merantau,
Tarmizi Age:
Berapa penghasilan rata-rata per-hari jualannya?
Durrahman:
Antara 2 juta hingga 3 juta Rupiah
Tarmizi Age:
Bagaimana dengan jualan hari ini?
Durrahman:
Kalau hari ini bisa mencapai Rp8 juta.
Tarmizi Age:
Kenapa hari ini bisa sebanyak itu?
Durrahman:
Memang, setiap tahunnya, kalau mau menyambut bulan puasa (sehari sebelum puasa), yang juga dikenal dengan hari “punggahan” disini, Insha Allah pada laku banyak. (Durrahman dalam dialog singkat itu, terus mengipas-ngipas ayam yang dibakarnya)
Tarmizi Age:
Bagaimana dengan kondisi wabah Corona (Covid-19) yang gencar menyerang manusia, sehingga berdampak pada usaha publik?
Durrahman:
Alhamdulillah, usaha kita masih normal, rezeki dari Allah bang, sambung Durrahman,
Tarmizi Age tidak berhenti disini, lantas ia menambah beberapa pertanyaan lagi, agar informasinya lebih lengkap.
Durrahman lulus sekolah apa jadi pedagang?
Lantas tak tunggu lama, dengan penuh senyuman, di hadapan pembeli setianya, lelaki rajin ini menjelaskan, saya hanya lulus sekolah Menengah Pertama (SMP) Bang Tarmizi. Maklum kita orang susah.
Tapi, Alhamdulillah apabila bulan Ramadhan datang, pasti rezeki kami Allah tambahkan, inilah sebuah kemulian bulan baik Allah ciptakan.
Begitulah Durrahman, seakan-akan coba menjelaskan, begitu berkahnya bulan suci Ramadhan ini.
Penulis: Warga Aceh yang kini menetap di Banten