CERPEN: Di Atas Sajadah Cinta

ilustrasi

Oleh: Aji Setiawan

BEGITU terdengar Adzan Ashar, segera kumatikan HP. Segera kuambil wudhu dan diam sejenak….

Ashar di atas jam 15.00 dan langsung kukerjakan shalat Sunnah Qabla Ashar dan bersambung wirid istiggfar 100x. Lalu adzan sendiri dan iqomah shalat Ashàr.

Shalat Sunnah Qabla yang dibaca lepas fatihah adalah QS Al Fiil rakaat pertama dan pada rakaat kedua adalah An Nashr.

Lepas Shalat dan berdoa, segera kubaca QS Waqiah dengan cepat sampai 14 kali. Setiap selesai membaca Waqiah dan akan membaca lagi maka bacaannya adalah.. Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar. Kalimat-kalimat tersebut merupakan ungkapan rasa syukur dan pengagungan terhadap kebesaran Alloh ..dibaca ulang QS Waqiah…

Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar. ..jadi inget intro lagu se Abad NJ karya KH Musthofa Bisri Rembang yang dimulai dengan bedug bertalu.. lagu ini enak sekali di dengar.bikin semangat hidup, jadi lebih hidup..

Selama membaca QS Waqiah di atas sajadah cinta hujan gerimis turun,disertai petir.

Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar. ..

Tubuhku merasa dingin amat sangat, serta jantung berdebar,  ada apa ya..? dan kuakhiri saja dibilangan ke 14 sampai jam 16.00.

Kunyalakan kembali HP dan sembari keharusan file besar di HP agar bisa mengebut tulisan. Sembari kembali menulis , berwirid.. Wirid itu bacaannya..

فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ

Arab latin: fa in tawallau fa qul ḥasbiyallāhu lā ilāha illā huw, ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-‘arsyil-‘aẓīm

Artinya: “Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung,” (QS At Taubah: 129). (100x).

Baca Juga  Pembelian Hewan Qurban Masih Sepi

Wirid ini kata KH Miftachul Achyar ijazah dari gurunya , dan bersumber dari Hadrotusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari , agar terhindar dari kefakiran.

Wirid ini terus saja kubaca

فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ

Hujan terus turun tak berhenti. Suasana bertambah tenang. Jadi kuketik dengan pelan..knut demi knut , huruf demi huruf di layar HP.

Gerimis mulai reda ….ada beberapa tulisan dimuat di media online masuk tentang kapan awal waktu Zulhijjah dari teman saya di Aceh… tentang Kapan, Awal Dzulhijjah 1446 H?

Padahal aku lagi menulis … kusambung dengan shalawat duit…

Shollallahu ala Muhammad shallallahu alaihi wasallam”  (100×)

Shalawat ini disebut juga sholawat Jibril. Arti shalawat ini berarti “Semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad, dan semoga Allah juga memberikan rahmat dan keselamatan kepadanya.” Ungkapan ini merupakan bentuk penghormatan dan doa untuk Nabi Muhammad SAW.

Bisa nggak membayangkan kita sholawat kepada Nabi SAW sembari memandang makam Nabi SAW dan menghadirkan nya ke hidupan dunia?

Nabi SAW datang dengan membawa Rahmat. “Wa ma arsalnaka illa Rahmatan lil ‘alamin.”

Rahmat Allah akan diturunkan karena saling mencintai karena Allah SWT. Sungguh jelang tahun baru Hijriahini diawali dengan kebaikan dan diakhiri dengan kebaikan pula. Janganlah tahun ini diawali dengan maksiat dan diakhiri dengan maksiat.”

Saya jadi ingat pesan Habib Syech, bin Abdul Qadir Assegaf, “Hidup di dunia ini hanya sementara karena itulah sisa umur ini diisi dengan ketaatan kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dalam kesempatan itu juga Habib Syech mengajak untuk menanamkan sifat khusnudzan (prasangka baik) dengan orang-orang yang disekeliling kita. Sebab dengan berprasangka baik, insya allah akan mendapatkan kenikmatan. Menyitir ungkapan Habib Ali Al Habsyi dimana Habib Ali Al Habsyi bernah berkata,”Hatiku ini kalau dibuka dipenuhi dengan khusnudzhan. Allah SWT pasti akan memandang hamba-hamba yang senang berhusnudzan.”

Baca Juga  Cerpen Aji Setiawan: Secangkir Kopi

Habib Syech lalu mengisahkan tentang pentingnya khuszudzan seperti yang dialami oleh Abu Yazid Al Bustomi. Suatu hari Abu Yazid dipukuli oleh seorang pemuda yang sedang mabuk. Sehabis dipukuli oleh pemuda yang mabuk hingga berdarah, Abu Yazid pulang ke rumah.

Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan orang-orang dan menyatakan baru dipukuli oleh seorang pemuda yang sedang mabuk. Namun, Abu Yazid Al Bustomi melarang orang-orang untuk membalas dendam, bahkan mendoakan pemuda itu kelak bisa bertaubat dan menjadi ahli surga.

Tentu saja orang-orang sangat marah dengan perbuatan pemuda itu. Lalu orang-orang mencari pemuda itu dan akhirnya ketemu.

“Kamu tahu siapa orang yang kamuy pukuli itu?”

Tentu saja pemuda pemabuk itu tidak tahu.

“Dia adalah orang mulia, Abu Yazid Al Bustomi,”

Pemuda itu lalu menyesal dan lalu menyatakan diri menjadi murid Abu Yazid Al Bustomi.

Demikian pula tantangan berdakwah yang menimpa dengan Rasulullah SAW saat beliau di Thaif, Rasulullah SAW dilepari batu hingga berdarah. Apa kata Rasulullah SAW?

Rasulullah SAW mempunyai sifat pengasih dan mulia itu menjawab,”Saya hanya berharap kepada Allah SWT. Jika mereka tidak menjadi muslim ,semoga  pada suatu saat nanti anak-anak mereka akan menjadi orang-orang yg menyembah dan beribadah kepada-Nya.”

Pernahkah pujian dan sanjungan itu datang dari Rasulullah SAW?

“Inilah umat sejati yang meraih kedudukan mulia di sisi Allah SWT. Kita adalah para pencinta Rasulullah SAW. Rasulullah SAW hadir di tengah-tengah kita saat kita sebut namanya. Ketahuilah Allah SWT melimpahkan rahmat Nya saat kita sebut nama Rasulullah SAW. Sekali kita menyebut Rasul SAW, Allah SWT melimpahkan sepuluh rahmat kepada kita. Kita sebut sepuluh, dibalas seratus. Kita sebut seratus, Allah SWT melimpahkan seribu Rahmat-Nya dan seterusnya. Begitulah yang dialami oleh para sahabat Rasulullah SAW saat mereka menyebut Rasulullah SAW.”

Baca Juga  Motor Butut Ayah untuk Natasya

Waktu beranjak jelang magrib, malam Jumat, bersiap magrib dan Yasinan bersama dan banyak membaca Shalawat.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *