Bahlil Tipu Presiden Mentah-mentah, Prabowo Pulang Banda Aceh Kembali Gelap Gulita

hanya sebekrkas cahya yng muncul dari eumah warga yang gelap gulita di Banda Aceh.[FOTO: h7 - andinova]

halaman7.com – Banda Aceh: Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia benar-benar membuat blunder, saat Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto, Minggu 7 Desember 2025, malam, dengan lantang dan pasti menyatakan listrik di Banda Aceh sudah normal 100 persen.

Meski pada nyatanya pada Minggu malam itu, hanya sebagian besar saja listrik yang menyala di Ibukota Provinsi Aceh itu. Listrik hanya menyala di seputaran Simpang Lima, daerah kawasan hotel tempat Presiden menginap di Aceh malam itu.

Sedangkan daerah pedalaman atau kampung-kampung di Banda Aceh listri sama sekali tidak menyala alias padam.

Kondisi ini lebih buruk lagi setelah Presiden Prabowo pulang, pada Senin 8 Desember 2025, litsrik di Banda Aceh langsung padam menyeluruh padam, hingga malam ini Banda Aceh masih gelap gulita.

Akibat blunder konyol yang dilakukan menteri yang juga Ketum partai politik (Parpol) besar ini, pemerintah Aceh dibuat repot, untuk meluruskan penyataan tersebut.

Klarifikasi

Jubir Pemerintah Aceh, Muhammad MTA menyatakan, terkait normalisasi listrik, memperhatikan kondisi paska pernyataan Menteri ESDM Bahlil saat laporan kepada Presiden bahwa Listrik Aceh 93 persen Minggu malam menyala.

MTA mengaku banyak masyarakat merasa kecewa dan berpotensi resisten bagi tenaga PLN di lapangan. Untuk itu perlu disampaikan, dari beberapa pertemuan yang update. Per-saat ini potensi suplai listrik seluruh Aceh terhadap jaringan menengah baru 60-70 persen.

Untuk Banda Aceh sendiri kondisi saat ini masih pada posisi 35-40 persen menyala dan apabila suplai Tegangan Tinggi dari Arun selesai pada hari ini atau besok maka berpotensi besar 100 persen menyala untuk Banda Aceh dan sekitarnya, karena nyaris tidak ada masalah pada jaringan  tegangan rendah di masyarakat.

Baca Juga  Banda Aceh Alami Deflasi

Sedangkan daerah terparah rusaknya jaringan arus menengah di masyarakat seperti Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur tentu persentasenya masih dibawah 40 persen. Kota Lhokseumawe sekitar 75 persen. Sedangkan untuk Barat Selatan secara keseluruhan 70-80 persen.

“Kami berharap, atas kekeliruan yang disampaikan Menteri ESDM tersebut tidak mengakibatkan kekecewaan masyarakat terhadap petugas PLN di lapangan, apalagi sampai terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap mereka,” ujar MTA dalam penyataan tertulisnya, Senin 8 Desember 2025.

Dikatakan, petugas PLN dilapangan yang didatangkan hampir 1.000 petugas oleh PLN Pusat ini sedang bekerja ekstra dalam upaya pemulihan listrik untuk segenap masyarakat Aceh.

“Kami berharap, semua pihak harus sangat berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan terkait kebijakan publik apalagi ditengah bencana yang berpengaruh besar terhadap psikologi masyarakat korban dan trush terhadap pemerintahan. Cintailah Aceh,” ujar MTA.[andinova | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *