halaman7.com – Jakarta: Ratusan wartawan tanah air dari berbagai platform media, baik media cetak, online maupun televisi dan radio dan elemen lainnya mengikuti virtual zoom meeting “Sosialisasi Media Vaksinasi untuk Negeri” yang digelar KPCPEN, ITAGI dan didukung Kemkominfo, Sabtu 31 Oktober 2020.
Tampil sebagai pemateri (opening speech) Sekretaris Jendral Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti yang juga Ketua Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Pemateri lainnya, Pakar Imunisasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro SpA (K).
Juga menghadirkan wartawan senior, penyintas Covid-19, Latif Siregar dan dimoderatori Rizki Ika Syafitri, Spesialis Komunikasi Perubahan Perilaku UNICEF.
Adapun topik bahasan yang diangkat “Mengenal Vaksin dan Vaksinasi”, yakni berupa:
- Vaksin sebagai upaya pencegahan yang efektif
- Tujuan dan Manfaat Imunisasi
- Keberhasilan imunisasi yang telah dicapai
- Prosedur Imunisasi yang perlu diperhatikan
- Mengapa diperlukan vaksinasi covid 19
INFO Terkait:
- Media Diharap Beri Informasi Akurat Terkait Vaksinasi Covid-19
- Jutaan Orang Indonesia akan di Vaksin, Wapres Ma’ruf Amin: Vaksinasi Covid-19 Sesuai Ajaran Islam
dr Sri Rezeki Hadinegoro mengungkapkan vaksinasi atau imunisasi dengan menyuntikkan vaksin ke dalam tubuh seseorang akan memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit hingga 95 persen.
“Dengan imunisasi atau vaksinasi juga bisa untuk memutus transmisi penyakit menular,” ujarnya.
Sri menjelaskan bahwa imunisasi atau vaksinasi merupakan pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.
“Tujuan imunisasi adalah upaya mencapai eradikasi dan mengurangi penyakit infeksi berat,” katanya.
Sementara itu terkait peran wartawan dan media dalam vaksinasi ini adalah media atau wartawan diharapkan dapat memberikan edukasi yang benar tentang imunisasi kepada masyarakat.
“Sehingga dapat menghilangkan kekhawatiran masyarakat untuk menerima imunisasi,” tutupnya.[Antoedy]

















