halaman7.com – Banda Aceh:
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banda Aceh menduga anjloknya harga kopi di dataran tinggi Gayo, sarat dengan permainan yang dilakukan para pedagang kopi di sana.
Sebab, sebagaimana yang diberita salah satu media nasional, justru saat ini kebutuhan kopi di Eropa dan Amerika justru meningkat. Padahal selama ini, pasaran kopi arabika Gayo itu ke Eropa dan Amerika.
“Nah.. kok bisa harga kopi di tingkat petani anjlok. Kami menduga ini permainan sangat terstruktur dari para pembeli kopi di Gayo, yaitu koperasi yang terlibat dalam perdagangan kopi selama ini,” ujar Sekjen GMNI Banda Aceh, Sutris, Sabtu 18 April 2020.
Sutris menduga ada praktik perdagangan tidak sehat. Sebab, ini bukan kali pertamanya. Tahun lalu juga sempat merebak isu glifosat yang mereka munculkan itu juga membuat harga kopi anjlok. Mereka mengatakan kopi Gayo di tolak di Eropa tapi faktanya dari kedutaan Indonesia disana membantah isu tersebut.
“Untuk itu, kami minta Polda Aceh memeriksa koperasi dan pimpinan koperasi yang ada di Gayo. Mereka juga perwakilan perusahan perusahaan raksasa komoditi yang membeli kopi selama ini,” ujar Sutris.[andinova | red 01]